Bisnis.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, akan memangkas suku bunga sebanyak satu kali pada akhir tahun ini.

“Jika potensi risiko tidak terwujud, kemungkinan besar FFR [federal fund rate] akan dipangkas satu kali pada bulan Desember,” ujarnya dalam media briefing perkembangan ekonomi terkini, Rabu (8/8/2024).

Perry mengatakan penilaian tersebut konsisten dengan pernyataan pejabat The Fed yang kurang agresif belakangan ini, meski masih belum terlihat dovish.

Hal ini mempertimbangkan inflasi AS yang masih di atas target, serta kondisi atau aktivitas perekonomian yang masih kuat.

Selain itu, Perry mengatakan estimasi FFR juga menyebabkan imbal hasil Treasury AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun menurun.

Sejalan dengan itu, indeks dolar AS turun menjadi 105,5 pada 7 Mei 2024 dari sebelumnya 106,3 dan diperkirakan akan menguat bahkan hingga level 107.

Perry mengatakan pembangunan tersebut akan berkontribusi terhadap stabilitas perekonomian dalam negeri. Perekonomian global diproyeksikan lebih baik dari perkiraan sebelumnya.

BI mencatat aliran masuk atau keluar modal asing ke pasar keuangan domestik mencapai Rp 22,84 triliun pada minggu pertama dan kedua Mei 2024.

Di pasar SBN, aliran masuk sebesar Rp5,74 triliun pada minggu pertama Mei 2024 dan Rp2,36 triliun pada minggu kedua Mei 2024 tercatat sebesar Rp8,1 triliun.

Aliran masuk modal asing ke SRBI juga sebesar Rp 19,77 triliun: Rp 16,19 triliun pada minggu pertama Mei dan Rp 3,58 triliun pada minggu kedua Mei, kata Perry.

Sementara itu, Perry mengatakan arus modal keluar dari pasar saham masih sebesar Rp 5,03 triliun. Ia yakin aliran masuk modal asing akan kembali masuk ke pasar saham di masa depan, sejalan dengan prospek positif perekonomian Indonesia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.