Bisnis.com, Jakarta – Penyedia Sinar Mass Group, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) sedang mempertimbangkan pembagian dividen interim untuk tahun fiskal 2024.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Dondi Suando mengatakan proyek tersebut masih menunggu status belanja modal (capex) pada paruh kedua tahun ini.
Sedangkan penyedia yang mengembangkan kawasan Kota Deltamas menyiapkan modal sekitar Rp 1 triliun untuk semester II/2024. Prioritas diberikan pada proyek pengembangan lahan.
“Kami akan lihat permodalan yang ada, kalau ada pembebasan lahan dan proyek lainnya akan kami pertimbangkan, tinggal menunggu dividen interim,” kata Dondi dalam paparan publik secara online, Rabu (28/8). . /2024).
Sementara itu, Dondi belum bisa berkomentar banyak mengenai dividen final tahun 2024. Selain itu, dia enggan membeberkan detail mengenai dividen payout ratio atau rasio pembayaran dividen yang sedang dipertimbangkan perseroan.
Diketahui DMAS memutuskan untuk tidak membagikan dividen final tahun buku 2023, baru-baru ini DMAS memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 578 miliar atau setara Rp 12 per saham pada 28 Desember 2023.
Selama lima tahun terakhir, sejarah pembagian dividen DMAS terus menurun baik secara nominal maupun tarif.
Pada tahun 2019, DMAS membagikan dividen sebesar Rp2,02 miliar dengan rasio 152%. Sedangkan angkanya turun masing-masing menjadi Rp 1,51 triliun dan 1,2 triliun pada tahun 2020 dan 2022 dengan angka 113% dan 99%.
“Tentu tergantung alokasi modal kita, kalau bisa kita alokasikan, kalau tidak kita tunda [pembagian dividen],” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, DMAS membukukan laba bersih Rp 803,27 miliar pada semester I 2024. Angka tersebut meningkat 33,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba bersih DMAS didorong oleh kinerja pendapatan usaha yang mencapai pertumbuhan year-on-year (YoY) sebesar Rp1,2 triliun atau 24,35%.
Rp 1,1 triliun atau 95% pendapatan disumbangkan oleh segmen industri.
Sementara segmen komersial menyumbang pendapatan sebesar Rp22 miliar, sedangkan segmen rental dan hotel masing-masing menyumbang Rp8,3 miliar dan Rp8 miliar.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok perseroan juga meningkat 20,41% year-on-year menjadi Rp363,61 miliar. Dengan demikian, akumulasi laba kotor DMAS mencapai Rp 840,87 miliar pada semester I 2024, meningkat 26,13% year-on-year.
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel