Bisnis.com, JAKARTA – Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), anak usaha Salim Group, dikabarkan telah menandatangani perjanjian akuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Toll atau JTT milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk . . (JSMR) minggu ini. 

Berdasarkan hasil penelitian di beberapa pemberitaan media Filipina, Manuel V. Pangilinan, Presiden dan CEO Metro Pacific Investments Corporation, induk perusahaan MPTC membeberkan informasi tersebut. 

Terungkap, MPTC melakukan negosiasi dengan mitranya GIC Singapura dan efektif mengakuisisi 35% saham JTT selaku operator Tol Trans Jawa. Manuel mengatakan kesepakatan itu bisa diselesaikan di Jakarta. 

Terkait informasi tersebut, Bisnis menghubungi manajemen Jasa Marga. Namun hingga artikel ini diterbitkan, pihak perusahaan belum memberikan tanggapan. 

Pada pemberitaan sebelumnya, Jasa Marga menanggapi kabar MPTC fokus pada usaha kecil dan menengah di JTT. Namun saat ini manajemen JSMR belum bisa memastikan keakuratan informasi tersebut. 

Lisye Octaviana, Head of Communication and Community Development Group Jasa Marga, mengatakan hal ini disebabkan adanya perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement (NDA) antara para pihak. 

Karena bisnis ini bersifat swasta. Oleh karena itu, hingga saat ini JSMR belum bisa menawarkan apa pun, bahkan kepada calon investor pun, kata Lisye saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, akhir Maret 2024. 

Namun, dia menegaskan pihaknya akan mencari mitra dengan rencana dan layanan yang efektif. JSMR, kata Lisye, masih berencana melaksanakan penggunaan aset yang akan habis masa berlakunya pada semester I/2024.

MPTC merupakan operator jalan tol terbesar di Filipina dan terafiliasi dengan Salim Group melalui First Pacific Company Ltd. Perusahaan investasi ini tercatat sebagai pemilik 46,3% saham Metro Pacific Investments Corporation, induk MPTC.

MPTC melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) juga memiliki 74,65% saham di PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META). Selain itu, MPTC juga memiliki sekitar 44% CII Bridges & Roads, Vietnam.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Jasa Marga Reza Febriano mengatakan pemanfaatan kembali aset JTT merupakan rencana strategis Tol Trans Jawa pada tahun 2022 yang bertujuan memperkuat basis keuangan perseroan.

Dia menjelaskan, proses monetisasi atau monetisasi aset-aset tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meraih keuntungan lebih. Prosesnya sudah dimulai dan Jasa Marga akan mencari ketertarikan investor.

Usulannya, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 35 persen, dengan ketentuan 25% untuk JSMR, sedangkan sisanya 10% untuk saham JTT.

 

Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya terserah pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA