Bisnis.com, JAKARTA — Penerbit Teknologi PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) menguraikan rencana pengembangan layanan teknologi finansial (Fintech) bagi penerbit Grup Djarum ke depan.
Co-Founder & CEO Blibli Kusumo Martanto menjelaskan bahwa fintech dan dunia digital memiliki keterkaitan yang erat. Menurut Kusumo, Blibli terlibat baik langsung maupun tidak langsung di industri fintech.
“Kami memiliki 25% kepemilikan langsung di Cermati Gorup, dengan dukungan kami Indona yang merupakan mitra kompeten kami untuk menyediakan layanan BNPL atau Blibli Tiket Paylater di seluruh platform Blibli-Tiket”. Oktober 2024).
Sementara BELI juga memiliki kerja sama tidak langsung di bidang fintech. Ia mencontohkan layanan perbankan dengan Blu atau BCA Digital di platform BELI.
Dengan layanan ini, pengguna BELI dapat membuka rekening BCA, Blu Digital Bank melalui aplikasi Blibli dan dapat melakukan segala hal terkait perbankan.
“Kami bekerja sama dengan Alto untuk meningkatkan kemudahan pembayaran,” ujarnya.
Namun, kata Kusumo, saat ini pihaknya belum menganggap fintech sebagai sumber pendapatan utama bisnis BELI. Ia melihat fintech sebagai alat penting dan pendorong utama pertumbuhan bisnis BELI di masa depan.
“Jadi ke depan kita akan terus melakukan pengembangan lebih lanjut,” ucapnya.
Pada semester I/2024, BELI mencatatkan peningkatan pendapatan konsolidasi sebesar 1% year-on-year, dari Rp7,77 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp7,85 triliun pada semester I/2024.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja yang kuat di segmen elektronik konsumen yang didukung oleh peningkatan penjualan ponsel pintar, peningkatan kontribusi dari bisnis OTA dan lebih banyak lagi dari segmen Toko Fisik.
Namun BELI dilaporkan masih mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 1,15 triliun pada semester I 2024. Namun kerugian bisnis ini turun 34% dibandingkan semester I 2023 yang mencapai Rp 1,7 triliun.
_______
Disclaimer: berita ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel