Bisnis.com, JAKARTA – PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) dan Envision Energy International Ltd. Direncanakan pembangunan stasiun terapung dan stasiun berkapasitas hingga 200 megawatt. 

Kedua pihak sepakat membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) setelah menandatangani nota kesepahaman atau nota kesepahaman pada Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok 2024 di Beijing, Tiongkok. 

Direktur BNBR Roy Hendrajanta M. Sakthi mengatakan perseroan dan Envision tengah menjajaki pembangunan PLTS terapung dan PLTB yang masing-masing berkapasitas 200 megawatt (MW).

Rencananya kedua belah pihak akan menggunakan energi hibrida untuk menyediakan listrik yang bersih dan berkelanjutan guna mendukung jaringan listrik, khususnya di wilayah timur Indonesia. 

“Ini juga merupakan peluang yang baik untuk mendukung program pertumbuhan dalam negeri pemerintah, sehingga akan semakin banyak aliran investasi asing yang masuk ke dalam negeri, khususnya dalam pengembangan energi hijau,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (11/10/2024). . 

Roy mengatakan, untuk menjamin keandalan pasokan listrik di jaringan listrik, tidak menutup kemungkinan perusahaan Grup Bakrie lainnya akan ikut serta dalam kerja sama ini.

Misalnya, kerja sama penyediaan gas bumi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang juga akan menyalurkan listrik ke jaringan listrik.

Senior Vice President Envision Hu Yingchun mengatakan proyek PLTS Terapung dan PLTB akan menggunakan teknologi turbin pintar Envision. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi turbin angin dan menjamin umur pembangkit listrik hibrida lebih lama.

“Membangun fasilitas energi ramah lingkungan memberikan kontribusi penting tidak hanya terhadap perekonomian, namun juga membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan,” kata Hu.

Di sisi lain, kedua perusahaan juga berencana menjajaki potensi pengembangan kawasan industri hijau seluas 1.000 hektar di Indonesia, serta memulai pengembangan rantai pasokan daur ulang nikel untuk mendukung industri baterai mobil listrik, baik untuk domestik maupun ekspor. . pasar.

________________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA