Bisnis.com, JAKARTA – Google mengalami kendala teknis yang kemudian berdampak pada model bisnis beberapa perusahaan pengguna Google Business, termasuk hotel. 

Juru bicara Google Indonesia mengatakan perubahan yang diajukan pengguna harus berdasarkan informasi faktual. Tim Google bekerja keras melawan tindakan yang melanggar kebijakan. Untuk perubahan akibat kesalahan teknis pada Google. 

Perwakilan Bisnis Google Indonesia, Rabu (14 Agustus 2024) mengatakan, “Kami menemukan kendala teknis, kami telah melakukan perubahan informasi pada beberapa model bisnis dan kembali melakukan perbaikan.” 

Google juga mengatakan perusahaan sedang berupaya memulihkan informasi rinci setelah pelanggaran data terjadi di ratusan hotel. 

Hingga Senin (12/8/2024), sebagian besar hotel yang terkena dampak penipuan data dikendalikan oleh Jawa Tengah, kata Hariyadi BS Sukamdani, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). 156 hotel.

Disusul Jawa Timur 92 hotel, Sumatera Barat 60 hotel, Bandung 35 hotel, Sulawesi Tengah 18 hotel, dan Lampung delapan hotel. Meski demikian, Hariyadi menegaskan, hotel-hotel yang terkena penipuan data masih dilaporkan sementara.

Dia mengatakan, kasus tersebut bermula dari masuknya laporan salah satu anggota PHRI Sumbar yang menyebutkan nomor telepon di formulir Google Bisnis telah berubah pada Minggu (11/8/2024).

Cara penulisnya adalah dengan mengganti nomor telepon di halaman Google Bisnis hotel. Pelaku kemudian memberikan informasi palsu kepada pengguna dengan memberikan nomor rekening bank dan informasi lain terkait pemesanan tersebut.

Namun PHRI belum bisa memperkirakan kerugian yang dialami hotel-hotel tersebut akibat kejadian tersebut. Operasi itu dilakukan di Jawa Tengah, di 10 hotel, kata Hariyadi di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (12 Agustus 2024). Ini pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel