Bisnis.com, JAKARTA – Google meluncurkan penggunaan SynthID secara luas, sebuah teknologi yang mampu mendeteksi pola bahasa berskala besar (LLM) atau pola bicara yang digunakan oleh kecerdasan buatan (AI). Google berkomitmen terhadap penggunaan kecerdasan buatan secara bertanggung jawab.  

Pushmeet Kohli, wakil presiden penelitian di Google DeepMind, mengatakan pengembang AI kini dapat menggunakan teknologi SynthID untuk melacak asal usul pola bicara yang digunakan oleh AI.

SynthID bekerja dengan memberikan watermark yang terkait dengan model ucapan yang digunakan oleh sistem AI.  

“Teknologi ini membantu mereka mendeteksi apakah keluaran teks berasal dari [Large Language Model/LLM] mereka sendiri, sehingga memudahkan lebih banyak pengembang untuk membangun AI secara bertanggung jawab,” kata Pushmeet, dilansir The Verge, Kamis (24/10/10). 2024).

Google akan memberikan watermark berbasis AI untuk teks. Watermarking menjadi alat yang semakin penting karena pola bicara yang luas digunakan untuk menyebarkan disinformasi politik, membuat konten seksual tanpa persetujuan, dan tujuan jahat lainnya.

Pemerintah California sudah mempertimbangkan pelabelan air dengan kecerdasan buatan yang bersifat wajib, seperti halnya pemerintah Tiongkok, yang mewajibkan hal ini tahun lalu. Namun alat ini masih dikembangkan di China dan California.

Diumumkan pada bulan Agustus lalu, SynthID membantu mendeteksi keluaran yang dihasilkan AI dengan menambahkan tanda air yang tidak terlihat pada gambar, audio, video, dan teks saat dihasilkan. 

LLM menghasilkan teks satu token dalam satu waktu. Tanda ini dapat mewakili satu karakter, kata, atau bagian dari sebuah frase. Untuk menghasilkan urutan teks yang konsisten, model memprediksi token berikutnya yang paling mungkin dihasilkan. Prediksi ini didasarkan pada kata-kata sebelumnya dan skor probabilitas yang ditetapkan untuk setiap token potensial.

Misalnya ungkapan “Hewan peliharaan favoritku adalah __”. LLM dapat mulai menyelesaikan kalimat menggunakan token “kucing”, “anjing”, “kelinci”, atau “ikan”, dengan memberikan skor probabilitas untuk setiap token. 

Dengan beberapa token yang dapat dipilih, SynthID dapat menyesuaikan skor probabilitas untuk setiap token yang diprediksi, yang jika tidak maka akan membahayakan kualitas, akurasi, dan kreativitas keluaran.

Proses ini diulangi di seluruh teks yang dihasilkan, menghasilkan sepuluh atau lebih skor probabilitas yang disesuaikan per kalimat dan ratusan per halaman. Pola skor pilihan akhir untuk kedua pola kata digabungkan dengan skor probabilitas yang disesuaikan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel