Bisnis.com, JAKARTA – GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau sakit maag kerap menjadi masalah yang menghambat kualitas hidup banyak orang.

Gejala umum GERD meliputi mulas (kemerahan), regurgitasi gas, kesulitan menelan, batuk terus-menerus, dan suara serak.

Meski pengobatan dapat mengurangi gejala, tidak semua pasien mendapatkan hasil yang baik.

Salah satu cara mengobati GERD yang tidak dapat disembuhkan disebut dengan operasi laparoskopi. Namun kapan nyeri GERD Anda memerlukan operasi laparoskopi?

Bedah laparoskopi adalah prosedur invasif minimal yang hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan instrumen khusus. Metode ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan operasi terbuka tradisional, seperti pemulihan yang cepat, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi rasa sakit setelah operasi.

Dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, Dokter Spesialis Bedah Pencernaan RS Bethsaida Gading Serpong, menjelaskan laparoskopi untuk GERD merupakan pilihan terbaik bagi pasien yang tidak merespon pengobatan dengan baik.

“Dengan teknik ini, kita dapat memperbaiki katup antara lambung dan kerongkongan yang merupakan penyebab utama naiknya asam lambung. Pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu singkat dibandingkan dengan operasi konvensional.” jelas Dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, mengatakan ada empat situasi di mana pasien disarankan menjalani operasi laparoskopi.

Pasien mengalami gejala GERD yang parah dan kronis yang tidak membaik dengan pengobatan. 2. Komplikasi GERD

Seperti esofagitis (radang esofagus), penyempitan esofagus, atau esofagus Barrett yang merupakan risiko terjadinya kanker esofagus. 3. Kecanduan narkoba

Pasien harus terus menggunakan antasida atau penghambat pompa proton (PPI) untuk mengendalikan, namun tidak memperbaiki gejala. 4. Efek Obat

Pasien mengalami efek samping pengobatan jangka panjang sehingga menurunkan kualitas hidup.

Dr. Piton, Direktur Rumah Sakit di Bethsaida, mengatakan bahwa mereka memiliki rumah sakit dengan peralatan yang lengkap, sehingga dapat melakukan perawatan yang berbeda untuk pasien dalam situasi yang berbeda, salah satu metode terbaru, operasi laparoskopi, yang dilakukan Dr. Eko Priatno, Sp.B – KBD.

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel