Bisnis.com, BANDUNG – PT Geo Dipa Energi menargetkan bauran energi panas bumi atau panas bumi sebesar 10% atau 260 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.
Saat ini bauran energi panas bumi PT Geo Dipa Energi baru mencapai 120 GW, kurang dari 1% dari total Indonesia yang mencapai 2.300 GW, kata Direktur Pengembangan Komersial dan Riset Geo Dipa Energi, Ilen Kardani.
“Ke depan dalam dua tahun ke depan kita akan memiliki 260 GW, meningkatkan status kita menjadi 10% bauran energi panas bumi,” ujarnya dalam media briefing di PLTP Patuha di Soreang, Provinsi Bandung. Sabtu (9/11/2024).
Ilen menjelaskan kenaikan target tersebut seiring dengan tingginya minat investor terhadap pengembangan panas bumi. Dia mengatakan saat ini banyak pemegang saham yang mengusulkan pengembangan panas bumi.
Menurut dia, rata-rata investor tertarik karena mereka juga fokus pada pentingnya pengembangan energi hijau.
“Hampir setiap bulan kami menerima proposal kerja sama pengembangan panas bumi. Hal ini karena dunia kini bergerak menuju energi ramah lingkungan. Geo Deepa memang mendapat banyak proposal investasi,” ujarnya.
Ilen mengatakan, saat ini pihaknya telah mendapatkan komitmen finansial untuk pengembangan Blok III dan IV Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng. Selain itu, PT Geo Dipa Energi juga akan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan fasilitas PLTP Dieng VI dan VII.
Belakangan, Ilen menyebut ada yang membeli kredit karbon PLTP Patuha Unit II seharga US$10 juta. Padahal, kata dia, proyek tersebut belum rampung.
Namun Ilen tidak membeberkan siapa saja investor yang membeli kredit karbon PLTP Patuha Unit II.
“Indonesia sudah masuk zona energi hijau, yang lain masih di sini (fosil), kita sudah masuk zona hijau, jadi kita tujuan investasi energi hijau. Karena ke depan kalau Indonesia menerapkan pajak karbon maka energi hijau akan lebih bergairah,” jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel