Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memprioritaskan reaktivasi ladang atau sumur minyak yang tidak aktif (dorman) untuk mendongkrak produksi migas dalam negeri. 

Direktur Eksekutif Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto mengatakan, saat ini Kementerian ESDM bersama SKK Migas dan Pertamina telah melakukan pembahasan teknis untuk mengaktifkan kembali sumur-sumur yang tidak aktif.

Ladang atau sumur yang tadinya menganggur juga akan menjadi prioritas untuk dikerjakan sendiri atau bekerjasama dengan mitra, kata Ariana kepada wartawan, Rabu (28/08/2024).

Dari segi kerja sama dengan mitra, kata Ariana, pihaknya akan mendukung Pertamina agar syarat kerja samanya lebih menarik, sehingga idle field bisa lebih cepat tereksekusi dan produksi minyak bisa segera ditingkatkan.

Selain itu, upaya peningkatan produksi minyak juga dilakukan melalui program Enhanced Oil Recovery (EOR). Saat ini Pertamina tengah menjajaki kerja sama EOR dengan perusahaan migas asal Tiongkok, Sinopec, di lima lapangan milik PT Pertamina EP. Kelima ladang tersebut adalah Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak dan Zulu.

Ariana mengatakan, hari ini tim teknis Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina akan terbang ke China untuk melakukan kajian teknis penerapan lapangan teknologi tersebut di China. 

Selanjutnya pada awal September, tim teknis Sinopec akan berangkat ke Indonesia untuk mengeksplorasi teknologi tersebut di lima lapangan Pertamina, ujarnya.

Tak hanya itu, Ariana mengatakan pemerintah akan mengawal dan mendukung penuh peningkatan produksi baik dari proyek baru maupun perusahaan patungan besar (KKKS).

Salah satunya dengan keluarnya kebijakan baru yaitu Peraturan Menteri ESDM No. 13/2024 tentang Alokasi Bruto Kontrak Produksi Minyak dan Gas Bumi.

“Jelas, hal ini akan menumbuhkan iklim investasi yang lebih positif di bidang minyak dan gas.” “Juga fleksibilitas pemisahan minyak mentah untuk cost recovery karena banyak blok migas yang sedang dikembangkan,” kata Ariana.

Terlepas dari terbitnya peraturan menteri baru, Kementerian ESDM sudah memiliki kebijakan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 199/2021 tentang konsesi migas yang dapat meningkatkan keekonomian kontraktor agar lebih diminati. 

“Selain itu, lelang blok migas baru kini jauh lebih menarik.” Bagi hasil migas bagi kontraktor kini bisa mencapai 50%. “Dulu hanya 15-30%,” kata Ariana.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA