Bisnis.com, Jakarta – PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) atau Alfamidi telah menggelontorkan belanja modal (capex) senilai Rp 344 miliar hingga kuartal I 2024 untuk menambah perluasan gerai baru.

Sekretaris Jenderal MIDI Suantopo Po mengatakan perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 1,4 triliun pada 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk membuka 200 gerai baru Alfamidi dengan fokus utama di luar Pulau Jawa.

Pada kuartal I 2024, jumlah gerai Alfamidi mencapai 2.958 gerai, meningkat 52 gerai dibandingkan akhir Desember tahun lalu. Rinciannya, gerai Alfamidi bertambah 30 gerai, Alfamidi Super bertambah 3 gerai, Midi Fresh bertambah 8 gerai, dan Lawson bertambah 19 gerai.

Saat memberikan paparan publik di Alpha Tower, Tangerang pada Kamis (16/5/2024), Suwantobo mengatakan: “Perusahaan dan anak perusahaan terus memperkuat strategi ekspansi sebagai salah satu jaringan ritel terkemuka di Indonesia dalam hal pengembangan gerai.

Sedangkan MIDI menargetkan laba bersih sebesar Rp 4,79 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 18,65 persen year-on-year (YoY), ujarnya.

Sejalan dengan kenaikan tersebut, laba konsolidasi periode berjalan meningkat 34,94 persen atau Rp158,57 miliar dibandingkan Rp117,51 ​​miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Suantopo mengatakan MIDI sangat optimis dengan prospek ritel pada tahun 2024 sehingga menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi tahunan sebesar 11%.

Di sisi lain, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan kinerja ritel akan sedikit meningkat dari 3,7% menjadi 3,8% pada tahun 2024. Perkiraan tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan penjualan ritel sebesar 3,6% dari tahun lalu.

“Perusahaan berharap dapat lebih memperluas lini bisnisnya dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan kami,” kata Suantopo.

Penafian: Postingan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel