Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perumahan dan Permukiman, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pertanahan/Dinas Nasional (ATR BPN) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menjelaskan berbagai solusi untuk memfasilitasi implementasi program tiga juta rumah di Indonesia kepada ratusan pengembang.
Beragam solusi seputar penyediaan perumahan, mulai dari alokasi lahan, perizinan, hingga proposal keringanan pajak properti untuk mengurangi biaya perumahan dan memfasilitasi pembiayaan – menyediakan pendanaan bagi masyarakat, dengan tema ‘skema perumahan koperasi 3 juta untuk membangun rumah bagi masyarakat’ dibahas dalam diskusi.
Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait dalam sambutannya mengatakan, pihaknya akan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani memperpanjang pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) selama lima tahun.
Selain itu, Marulal mengatakan, pihaknya juga sepakat dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menghapuskan Pajak Bumi dan Bangunan (BPHTB) di daerah untuk menekan biaya perumahan.
“Jika alokasi lahan bisa bebas dan mudah, jika bisa lebih efisien, dan jika izin bisa lebih mudah diperoleh, saya kira skema tiga juta rumah bisa meningkatkan pendapatan pengembang secara signifikan,” kata Maruarar dari BTN Tower 1 di Jakarta. /2024) malam
Bahkan, dia memastikan dalam setahun ke depan rumah tersebut akan mengalami banyak perubahan, baik secara komersial maupun sosial. Oleh karena itu, dia meminta para pelaku usaha harus bersiap sebaik mungkin
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengumumkan niatnya untuk menghilangkan biaya Persetujuan Pembangunan (PBG) khusus MBR dalam waktu dekat.
Terkait rencana MBR menghapuskan BPHTB, Tito mengatakan akan dibicarakan dengan pemerintah dan seluruh pengembang di daerah.
“Saya akan mengeluarkan pemberitahuan pembatalan pajak khusus PBG pada MBR paling lambat 10 hari agar tidak terjadi kesimpangsiuran,”
Selanjutnya, pihaknya akan mengajak seluruh pemerintah di daerah, BTN dan perwakilan real estat lainnya untuk mengatakan bahwa program perumahan MBR ini telah diperintahkan oleh Presiden dan harus dilaksanakan oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Daerah Maruarar Sirait.
“Kami meminta pemerintah daerah melancarkan kampanye solidaritas sosial untuk membantu mereka yang tidak mempunyai uang,” kata Tito.
Sementara itu, Menteri ATR/Ketua BPN Nusron Wahid mengatakan, pihaknya akan mewajibkan pengembang membangun gedung pemerintahan dan fasilitas masyarakat (fasum dan perumahan sosial) di proyeknya dan mengenakan denda berupa pemberian open day MBR kepada pengembang. Namun hal itu tidak diikuti.
Menteri Perumahan dan Wilayah Vakinankaratra Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya telah membahas rencana tersebut dengan Dirjen BTN Nixon LP Napitupulu.
Menanggapi pernyataan tersebut, Nickerson mengatakan penurunan harga rumah MBR dan MBT bisa mencapai 21%, termasuk pembebasan PPN, pengurangan PPH, dan penghapusan BPHTB, yang dapat merangsang permintaan rumah karena biaya penjualan rumah. hilang. Lebih mudah.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel