Bisnis.com, BADUNG – PT Bank Mandiri (Persero) Tbjk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) siap memanfaatkan potensi pasar Afrika. 

Munadi Herlambang, Direktur Institutional Banking BNI, mengatakan BNI melihat Afrika sebagai pasar yang memiliki potensi besar. Hal ini tercermin dari kerja sama BUMN Indonesia dengan perusahaan seperti MIND ID, Pertamina, dan Biofarma di Afrika.

Tak hanya itu, kata dia, Afrika yang memiliki kekayaan sumber daya alam juga mempunyai modal bisnis yang berkelanjutan

“BNI melihat potensi pasarnya cukup bagus, kita lihat seberapa besar volume transaksinya,” ujarnya kepada Bisnis usai agenda diskusi panel topik transformasi ekonomi di Indonesia-Africa Forum (IAF), Senin (2). 2024. . ) /9/2024).

Ia juga mengamati bahwa Afrika telah menjadi salah satu tujuan investasi paling potensial di tengah lemahnya perekonomian banyak negara berkembang, termasuk Tiongkok. 

“Yang paling berkelanjutan adalah alam, beberapa negara maju Eropa yang tidak memiliki kekayaan alam sudah memasuki masa matahari terbenam dan Afrika termasuk salah satu negara yang masih memiliki sumber daya alam yang besar,” ujarnya. 

Menurutnya, teknologi telah menjadi elemen penting yang tidak bisa dipisahkan dari upaya perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, termasuk beradaptasi dengan tren digital dan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk menyederhanakan dan mempercepat penggunaan teknologi terkini. ,

Kemudian, BNI juga mengoptimalkan Open Banking, Mobile Banking and Payments, serta Big Data and Analytics yang menjadikan BNI fokus dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis. 

Sebagai bank global yang diamanatkan Kementerian BUMK, BNI juga memiliki peran penting dalam menghubungkan Indonesia dengan dunia, untuk mendukung perluasan layanan dan transaksi perbankan secara internasional.

“BNI melihat hal ini sebagai potensi besar yang bisa dimasukkan ke dalam perbankan komersial,” ujarnya. 

Pergerakan Bank Mandry

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga mengatakan pasar Afrika cukup menarik bagi perseroan, terutama untuk mendukung klien independen yang berbisnis di pasar Afrika. 

“Kami terus melakukan kajian, terutama meningkatkan keragaman produk asal Indonesia yang bisa dikirim ke pasar Afrika,” ujarnya kepada BusinessLine. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi yang menjadi salah satu panelis pada acara internasional ini menjelaskan berbagai peluang dan tantangan transformasi dan adopsi digital di sektor perbankan kepada pemangku kepentingan sektor publik dan swasta di Afrika dan Indonesia. 

Dalam pemaparannya, Darmawan juga menyampaikan bahwa melalui transformasi digital, bank berupaya mengembangkan platform Kopra by Mandiri Super untuk nasabah grosir Mandiri dan superapp Livin by Mandiri untuk nasabah retail. 

Tak hanya itu, perseroan juga menyediakan layanan merchant Livin untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Selain itu, Bank Mandiri telah mengubah 241 kantor cabang menjadi smart Branch yang didukung oleh teknologi back-end yang canggih dan beberapa peningkatan operasional dan talenta untuk mendukung portofolio. 

Dalam rangka memperluas jaringan bisnis, pengembangan teknologi digital yang dilakukan oleh Livin’ dan Kopra juga dilengkapi dengan inisiatif Mandiri Agen, khususnya untuk wilayah pelosok tanah air. 

“Saat ini, lebih dari 80% rekening baru nasabah ritel didaftarkan melalui ‘Livin by Mandiri.’ “Saat ini Copra by Mandiri telah menangani transaksi bisnis dengan volume melebihi Amerika. dia. $1,2 miliar dalam 12 bulan terakhir,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, melalui program Living Around the World, Living by Mandiri telah berkembang secara internasional, menyediakan transaksi keuangan dan layanan gaya hidup kepada masyarakat India yang diaspora di lebih dari 120 negara. 

Hingga akhir Agustus 2024, lebih dari 62.000 pengguna telah mendaftar melalui program Livin Around the World.  

“Mulai dari tabungan, transfer devisa hingga fasilitas investasi, Livin by Mandiri menghadirkan seluruh kebutuhan transaksi keuangan nasabah dalam genggaman mereka,” ujarnya. “Ini merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan peran BUMN Go Global.”

Perjanjian RI-Afrika

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan, nilai kesepakatan komersial yang dicapai antara Indonesia dan Afrika pada hari ketiga perhelatan Indonesia Africa-Forum (IAF) mencapai $2,95 miliar atau setara Rp45,83 triliun. Dengan asumsi nilai tukar Rp 15.538 per AS 

Artinya, angkanya sebesar $50 juta atau sekitar Rp 776,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai $2,9 miliar.

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pehla Mansouri optimis bahwa nilai kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Afrika dapat mencapai $3,5 miliar pada akhir September 2024, dengan beberapa peluang tambahan yang telah dijajaki.

“Kami optimis mencapai tujuan untuk dapat melakukan perjanjian atau perjanjian B2B di bidang perdagangan dengan negara-negara di Afrika yang dapat mencapai $3,5 miliar atau 55 triliun rupiah,” ujarnya di sela-sela Indonesia-Africa Forum. Agenda. Di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).

Menurutnya, capaian tersebut antara lain diraih oleh kesepakatan-kesepakatan lain yang telah diselesaikan pada 1-3 minggu terakhir sebelum IAF Forum digelar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel