Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (ADI) berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO). ADI akan menjual 778,6 juta saham atau mewakili 10% total saham perseroan.
Berdasarkan informasi di situs E-IPO, AADI akan menawarkan 7,78 juta blok saham kepada investor. Pembuatan buku dijadwalkan mulai 12 November 2024 hingga 18 November 2024.
Harga penawaran saham AADI adalah Rp 4.590 hingga Rp 5.900 per saham. Jadi, nilai IPO ini berpotensi mencapai Rp3,57 triliun hingga Rp4,59 triliun.
Penjamin emisi sekaligus direktur pelaksana peserta IPO Adaro Andalan Indonesia adalah Trimegah Sekuritas Indonesia.
Pemerintah mengatakan bahwa AADI didirikan pada tahun 2004 dan merupakan perusahaan induk dari banyak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, logistik, pengelolaan lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water) dan aspek lain seperti investasi. Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan dan pengembangan teknologi informasi.
Sebelumnya, manajemen ADRO mengumumkan akan menggelar rapat umum luar biasa (RUPSLB) pada 18 November 2024 terkait IPO AADI.
RUPSLB akan membahas beberapa mata acara. Salah satunya adalah kewenangan untuk membagi sebagian sisa keuntungan perusahaan menjadi keuntungan akhir.
“Perusahaan bermaksud mengusulkan kepada pemegang saham untuk mengizinkan penggunaan sebagian laba ditahan per 31 Desember 2023 sebagai pembagian kas final sebanyak-banyaknya $2,62 miliar,” kata administrasi ADRO, Senin (4/11/2024). .
Manajemen ADRO menyatakan bahwa perusahaan memiliki saldo kas internal yang cukup untuk menutupi distribusi kas.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya dalam Keterbukaan Informasi tanggal 16 Oktober 2024, ADRO berencana membagikan dividen tunai final agar para pemegang saham Perseroan dapat ikut serta dalam pembelian saham PT Adaro Andalan Indonesia atas kebijakannya sendiri melalui praktik produksi publik pemegang saham. .
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Channel WA