Bisnis.com, JAKARTA – Gigitan nyamuk bisa bertambah parah jika Anda tertular virus West Nile atau biasa disebut WNV.

Virus ini bisa sangat berbahaya bagi orang yang berusia di atas 60 tahun dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dilansir dari Healthline, berikut beragam informasi terkait WNV dan cara pencegahannya: Gejala

Jika Anda terinfeksi WNV, gejala pertama biasanya akan muncul 3 hingga 14 hari setelah Anda digigit. Gejala virus ini terbagi menjadi dua tingkatan, ringan dan berat. Gejala ringan biasanya tidak berlangsung lama dan sering disalahartikan sebagai flu. Gejala ringannya antara lain: demam, sakit kepala, mual, muntah, pembengkakan kelenjar getah bening di dada, perut, atau punggung. Untuk gejala yang parah, infeksi bisa berlangsung selama beberapa minggu. Gejalanya antara lain: Demam Kebingungan Kebingungan Kelemahan otot Kehilangan penglihatan Mati rasa Kelumpuhan Koma Kerusakan otak permanen (jarang terjadi) Penyebab

Nyamuk dapat menyebarkan virus dengan menggigit burung yang terinfeksi dan kemudian menggigit manusia atau hewan lain – namun tidak semua orang yang digigit nyamuk akan sakit.

Dalam kasus yang jarang terjadi, virus ini juga dapat menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, menyusui, atau kehamilan. WNV tidak dapat menular melalui kontak dengan orang lain. Faktor risiko

Siapa pun yang digigit nyamuk yang terinfeksi dapat tertular virus. Usia merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap berkembangnya gejala parah akibat infeksi.

Seiring bertambahnya usia—terutama jika Anda berusia di atas 60 tahun—Anda cenderung mengalami gejala yang lebih parah. Selain faktor usia, ada beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko timbulnya gejala parah, seperti: penyakit ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi, kanker, gangguan sistem kekebalan, obat-obatan.

Tidak ada obat untuk WNV. Namun, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau aspirin untuk meredakan gejala virus seperti nyeri otot dan sakit kepala.

Jika Anda mengalami pembengkakan otak atau gejala parah lainnya, dokter mungkin akan memberikan cairan infus dan obat-obatan untuk mengurangi risiko infeksi.

Penelitian saat ini sedang dilakukan mengenai terapi interferon untuk pengobatan WNV. Terapi tersebut bertujuan untuk menggunakan zat yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi peradangan pada otak seseorang yang terinfeksi WNV.

Meskipun tidak sepenuhnya konklusif, penelitian ini sangat menjanjikan. Perawatan potensial lainnya sedang diselidiki, seperti: Imunoglobulin poliklonal intravena (IGIV) Antibodi monoklonal manusiawi rekombinan WNV (MGAWN1) Kortikosteroid Fakta dan angka

Berikut beberapa fakta dan statistik tentang WNV: WNV paling umum terjadi selama musim panas, terutama antara bulan Juni dan September. Antara 70 dan 80% dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Sekitar 20 persen orang yang terinfeksi mengalami gejala mirip flu, seperti sakit kepala, muntah, dan diare. Gejala-gejala ini biasanya hilang dengan cepat.

Beberapa gejala, seperti kelelahan, mungkin bertahan selama berbulan-bulan setelah infeksi awal.

Kurang dari 1% orang yang terinfeksi mengalami gejala parah atau kondisi neurologis seperti meningitis atau radang otak. Kurang dari 10 persen berakibat fatal. mencegah

Kiat-kiat berikut dapat membantu Anda menghindari WNV setiap kali Anda berada di luar ruangan:* Tutupi kulit Anda dengan pakaian lengan panjang, celana, dan kaus kaki.* Kenakan obat nyamuk.* Hilangkan genangan air di sekitar rumah.* Jaga agar pintu tetap tertutup dan jendela tertutup. Hati-hati di jalan. Gunakan kasa* kelambu untuk mencegah masuknya nyamuk.* Segera laporkan unggas yang mati.

Melaporkan dari Canada.ca Berikut beberapa tips menangani hewan mati dan burung liar:* Jangan menyentuhnya dengan tangan kosong, gunakan sarung tangan karet.* Pastikan luka terbuka di tangan selalu tertutup.* Cuci tangan dengan sarung tangan . , lalu gunakan tangan kosong ketika memegang hewan yang mati.* Laporkan unggas mati yang Anda curigai tertular WNV ke instansi kesehatan yang berwenang.

Berikut beberapa tips untuk mengurangi habitat nyamuk:

* Buang genangan air di sekitar rumah Anda karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk untuk mencegah genangan air. * Tempatkan tirai di pintu dan jendela untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah Anda.

Meskipun vaksin terhadap WNV tersedia untuk melindungi kuda, saat ini belum ada vaksin untuk manusia. Pengobatan gejala WNV yang berkelanjutan penting untuk kelangsungan hidup Anda, terutama jika Anda baru saja digigit nyamuk, mengunjungi daerah yang banyak nyamuk, atau memiliki faktor risiko tertentu. (Rafi Abid Wibisono)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel