Bisnis.com, JAKARTA – Penyakit paru-paru cair atau dalam bahasa medis pneumonia adalah suatu kondisi paru-paru mengalami peradangan dan berisi cairan.

Hal ini membuat penderitanya kesulitan bernapas. Kondisi ini sering dikaitkan dengan tidur di lantai dan mandi pada malam hari.

Menurut Departemen Kesehatan, pneumonia adalah suatu kondisi peradangan pada jaringan paru-paru yang menyebabkan alveoli (kantung udara) terisi cairan. Akibatnya paru-paru tidak berfungsi dengan baik.

Komplikasi bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang terlalu rendah sehingga memungkinkan bakteri menyebar ke aliran darah.

Banyak orang yang percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh tidur di lantai dan mandi di malam hari. Padahal kedua faktor tersebut bukanlah penyebab dan tidak ada hubungannya dengan pneumonia.

Pasalnya, pneumonia atau radang paru-paru disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Dilansir National Heart, Lung, and Blood Institute, secara rinci pneumonia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1. Bakteri

Penyebab umum pneumonia adalah bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri yang disebut streptokokus adalah penyebab paling umum dari pneumonia dan infeksi serius. Bakteri penyebab pneumonia bisa berkembang dengan sendirinya setelah pilek atau flu. 2. Masalah sistem kekebalan tubuh

Daya tahan tubuh yang lemah membuat bakteri atau virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh manusia dan menginfeksi organ dalam. Keadaan ini memberikan peluang besar terjadinya pneumonia pada tubuh seseorang. Penderita HIV/AIDS rentan terkena pneumonia karena daya tahan tubuhnya tidak kuat melawan virus atau bakteri. Selain itu, ibu hamil, pasien pasca operasi, dan pasien kemoterapi juga berisiko tertular penyakit ini. 3. Penyakit paru-paru

Kondisi lainnya adalah ketika seseorang menderita penyakit paru-paru seperti bronkitis, fibrosis kistik, asma, atau PPOK yang merupakan gangguan kesehatan yang meningkatkan risiko pneumonia. 4. Merokok

Merokok merusak fungsi paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi, sehingga perokok aktif lebih besar kemungkinannya terkena pneumonia. Hal ini akibat paparan bahan kimia dalam rokok yang berdampak buruk pada jaringan di paru-paru. Bahaya ini tidak hanya mengancam Anda saja, namun juga orang lain yang merupakan perokok pasif. Perokok pasif juga berisiko tertular pneumonia. 5. Gangguan otak

Cedera kepala, stroke, demensia atau penyakit Parkinson dapat mempengaruhi kemampuan batuk dan menelan. Akibatnya, makanan atau minuman tidak masuk ke tenggorokan, melainkan mengering dan masuk ke paru-paru. Penyebab ini akan semakin terlihat ketika Anda mengalami gejala-gejala berikut ini. Jika hal ini terjadi, cobalah periksakan kesehatan Anda ke fasilitas kesehatan terdekat. Demam disertai sakit kepala dan menggigil. Segar tanpa dahak atau dahak dengan cairan kekuningan yang mengandung nanah3. Nyeri dada yang dirasakan saat bernapas hingga sesak napas 4. Mual, muntah, dan diare 5. Nyeri otot, sendi, dan kelelahan 6. Nadi lemah hingga 100 kali per menit. (Muhammad Sulthon Penatua Kandiyas)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA