Bisnis.com, Jakarta – Indonesia merupakan salah satu negara yang mencatat banyak kasus chikungunya.

Sepanjang tahun 2024, lebih dari 250.000 kasus chikungunya dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Chikungunya sering disamakan dengan demam berdarah karena gejalanya mirip, namun mempunyai ciri yang berbeda, terutama dalam nyeri sendi yang parah dan berkepanjangan.

Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya yang termasuk dalam famili Togaviridae dan genus Alphavirus.

Situs resmi Universitas Malang melaporkan virus ini menular ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala Chikungunya biasanya dimulai dua hingga tujuh hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi virus tersebut. Berikut gejala chikungunya: Suhu tinggi. Suhu tubuh bisa tiba-tiba naik di atas 39°C dan biasanya berlangsung selama beberapa hari. Nyeri sendi yang parah. Rasa sakit ini bisa sangat hebat, terutama pada persendian tangan dan kaki, terkadang mencapai titik kelumpuhan dan kesulitan bergerak. Nyeri sendi bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. sakit kepala. Penderitanya seringkali mengalami sakit kepala yang parah. Nyeri otot. Selain nyeri sendi, nyeri otot juga sering dirasakan. Sendi bengkak. Beberapa orang mengalami pembengkakan di area persendian yang nyeri. Jerawat. Ruam merah mungkin muncul di berbagai bagian tubuh. kelelahan. Penderitanya merasa sangat lelah dan lemas sehingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Muntah dan mual. Beberapa orang mungkin juga mengalami mual dan muntah. Di bawah ini penjelasan lengkap mengenai proses infeksi virus chikungunya. 1. Gigitan nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus membawa virus chikungunya. Ketika nyamuk ini menggigit seseorang untuk mengambil darahnya, maka virus chikungunya dari nyamuk yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang tersebut melalui gigitannya. 2. Penyebaran virus

Setelah virus chikungunya masuk ke dalam tubuh seseorang, virus tersebut mulai berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Proses ini menyebabkan infeksi virus dan munculnya gejala penyakit. 3. Tidak menular secara langsung

Penting untuk diketahui bahwa chikungunya tidak menular dari orang ke orang melalui kontak langsung. Artinya, seseorang yang tertular virus tidak akan menularkan penyakitnya kepada orang lain melalui sentuhan atau bersin. 4. Peran nyamuk

Nyamuk Aedes berperan penting dalam penularan chikungunya. Nyamuk yang menggigit orang yang terinfeksi virus dapat menularkan virus tersebut ke orang lain pada saat nyamuk tersebut menggigit orang lain. 5. Habitat Nyamuk

Nyamuk Aedes cenderung hidup di lingkungan yang banyak genangan air, seperti bak mandi yang tidak tertutup, genangan air hujan, atau pot bunga yang berisi air. Oleh karena itu, lingkungan bersih yang bebas dari tempat-tempat tersebut dapat membantu mengurangi risiko chikungunya dengan mengurangi populasi nyamuk.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel