Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengimbau masyarakat mengadukan permasalahan pertanahan guna meredam pergerakan mafia tanah. .

Melalui akun resmi X-nya, AHY mengatakan setidaknya ada 4 situs resmi yang bisa dijadikan wadah pengaduan masyarakat terkait permasalahan pertanahan.

“Teman-teman, bagi yang mempunyai permasalahan terkait tanah pribadi, saudara atau kerabat, silakan ajukan pengaduan resmi ke alamat dan nomor di bawah ini,” tulis AHY di akun X, dikutip Rabu (5/8/2024).

Langkah pertama, masyarakat bisa menyampaikan pengaduan melalui WhatsApp Kementerian ATR/BPN di 0811-1068-0000.

Selain itu, masyarakat yang ingin melaporkan permasalahan pertanahan dapat mengunjungi website www.lapor.go.id di SP4N_LAPOR.

Ketiga, laporan permasalahan pertanahan dapat disampaikan melalui email ke [email protected].

Terakhir, masyarakat dapat menyampaikan pengaduan dengan mendatangi langsung Kantor Kementerian ATR/BPN yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No.2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan disertai dan mengirimkan salinannya ke kantor BPN setempat.

“Kami terus berupaya memberikan solusi terbaik bagi masyarakat,” pungkas AHY.

Sekadar informasi, upaya pemberantasan mafia tanah menjadi salah satu program prioritas AHY setelah resmi dilantik oleh Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

AHY mengatakan, meski baru menjabat sekitar 8 bulan sebagai Menteri ATR/BPN, ia mengaku yakin bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Kita sadari ini bukan jangka waktu yang lama, kurang lebih 8 bulan, tapi saya selalu yakin bahwa kita bisa berbuat lebih baik setiap saat untuk masyarakat dan negara, kata AHY kepada wartawan di Gedung Negara, Jakarta, Rabu (21). /2/2024).

Menurutnya, ada 3 pekerjaan rumah yang harus diselesaikan satu kali dalam 8 bulan terakhir, dengan didorong sertifikasi elektronik.

AHY mengatakan, program ini bisa menjadi solusi berbagai permasalahan, termasuk menangani permainan mafia tanah.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel