Bisnis.com, JAKARTA – Melemahnya nilai tukar rupiah mulai berdampak pada maskapai penerbangan. Pasalnya, maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia (GIAA) dan AirAsia (CMBB) memiliki biaya operasional dalam dolar, sedangkan pendapatan dalam rupiah.

Bos Garuda Indonesia ini dengan tegas mengatakan, pendapatan GIIA bisa terpuruk jika pelemahan rupee terus berlanjut. AirAsia juga menyalahkan melemahnya rupee yang memberikan tekanan pada kinerja perusahaan. 

Sebagai referensi, dolar AS menguat 7,12% terhadap rupee pada ITR 16.478 (berdasarkan data Google Finance) untuk tahun berjalan. Tepatnya pada awal April 2020, pelemahan rupee merupakan titik terendah sejak era pandemi.