Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) mengakui salah satu faktor buruknya penjualan tahun ini adalah meningkatnya kredit macet dari lembaga keuangan.

Sales and Marketing dan After Sales Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengatakan merek asal Jepang tersebut perlu berkomunikasi secara intensif dengan lembaga keuangan untuk meningkatkan tingkat persetujuan konsumen membeli mobil melalui skema kredit.

Hal tersebut juga kami wujudkan dengan memperkenalkan program penjualan yang semakin memudahkan konsumen dalam membeli mobil baru. Beberapa di antaranya adalah uang muka (DP) rendah, bunga rendah, dan jangka panjang.

Sedangkan program yang ditawarkan kepada calon konsumen cukup bervariasi tergantung wilayah dan juga model yang tersedia. Sementara pembelian mobil Honda cukup berimbang, 50% dilakukan melalui skema kredit dan sisanya tunai.

“Salah satu faktor yang gagal mendongkrak penjualan mobil adalah karena peningkatan signifikan pada pembiayaan/pinjaman macet [NPL/F],” ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/06/2024).

FYI, Honda juga memiliki program penjualan ‘Kedamaian Pikiran dengan Bunga 0% selama 2-3 tahun’ untuk model Honda City, Honda Civic, dan Honda Accord generasi ke-10 yang berlaku mulai Juni 2024.

Program ini bertujuan untuk memudahkan konsumen memiliki mobil sedan Honda dengan cicilan 0% hingga 3 tahun.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan ritel mobil Honda mencapai 7.805 unit pada Mei 2024, turun 31,5% dari 11.391 unit pada Mei 2023.

Honda Brio menjadi model terlaris dengan angka retail 4.236 unit atau 54% dari total penjualan Mei 2024. Model terlaris lainnya adalah HR-V sebanyak 1.248 unit, WR-V sebanyak 1.012 unit, BR-V dengan 791 unit, CR-V 224 unit, dan model lainnya 294 unit.

Kemudian penjualan Januari-Mei 2024 mencapai 44.056 unit, turun 23,2% dari 57.338 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel