Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC terus menjalin kerja sama dengan platform bisnis pegadaian Gadai MAS Group. Perseroan juga menggandeng Topas Multi Finance untuk mempercepat pencairan pinjaman.

Kerja sama dengan Gadai Mas Group melanjutkan kerja sama yang telah dimulai pada tahun 2023. Pada tahun pertama, BNC menambah pinjaman senilai Rp142 miliar, dan pada kerja sama terakhir di awal November, BNC menambah jumlah pinjaman lagi sebesar Rp135 miliar. Alhasil, total pinjaman yang disalurkan BNC bekerja sama dengan Gadai MAS Group mencapai Rp 277 miliar.

Presiden Direktur Bank Neo Commerce Eri Budiono mengatakan, sebagai bank yang menyediakan layanan digital, Bank Neo Commerce berkomitmen memberikan layanan keuangan yang komprehensif dan mudah digunakan kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

Ia mengatakan dalam surat yang ditulisnya pada Rabu (20/11/2024) bahwa: “Menyediakan berbagai barang keuangan yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat merupakan salah satu langkah yang kami lakukan, dan hal ini tidak mungkin terjadi jika kita tidak bekerja sama dengan berbagai mitra. . bekerja sama.” .

Selain itu, Eli menegaskan, sejak bertransformasi menjadi bank digital, BNC telah menjalin kerja sama dengan berbagai partner seperti teknologi, fintech, e-commerce, dan lembaga keuangan lainnya, yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi perusahaan sendiri. . teman-teman

Dari sisi kinerja keuangan, Bank Umum Baru sendiri meraih laba sebesar Rp 4,06 miliar dalam sembilan bulan tahun 2024. Keberhasilan tersebut terutama disebabkan oleh kemampuan bank dalam menekan biaya operasional, selain keberhasilan bank dalam meningkatkan kredit ke sektor korporasi yang tercatat sebesar Rp2,31 triliun pada September 2024, dari Rp1,23 triliun pada September 2023 sebesar 88,01%.

Pendapatan operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BNC terus menurun, dari 116,91% pada triwulan III 2023 menjadi 99,88% pada triwulan III 2024. Hal ini menunjukkan bank meningkatkan kinerja layanan dengan meningkatkan digitalisasi dan penggunaan layanan perbankan. Digitalisasi proses bisnis.

Pada saat yang sama, bank-bank komersial baru semakin banyak menerapkan prinsip diskresi dalam pengalokasian kredit. Pada September 2024, jumlah kredit yang disalurkan BNC sebesar Rp9,26 triliun, meningkat 15,54% dari Rp10,97 triliun pada September 2023. 

“Dalam hal penyaluran kredit, BNC sangat menghargai kualitas pinjaman yang diberikan,” jelas Eli. 

Hingga akhir September 2024, rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan sebesar 0,99% dan rasio kredit bermasalah sebesar 3,72%.

Jika dilihat dari rasio kecukupan modal, rasio kecukupan modal (CAR) BNC juga mengalami pertumbuhan, yakni naik dari 26,35% pada September 2023 menjadi 34,18% pada September 2024, meningkat 7,83% year-to-date.

Peningkatan likuiditas mencerminkan kuatnya kemampuan Bank dalam menanggung risiko kredit dan mendukung kemampuan Bank untuk terus meningkatkan pertumbuhan kredit. 

“Kinerja BNC semakin menunjukkan perbaikan melalui berbagai langkah dan kini kami fokus pada profitabilitas,” kata Eli.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel