Bisnis.com, Jakarta – Pembayaran dividen oleh produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. Dana tersebut segera mengalir ke pemegang saham GJTL yang memenuhi syarat termasuk Lo Kheng Hong.

Berdasarkan jadwal, jadwal dividen Gajah Tunggal TA 2023 akan segera memasuki periode pembayaran pada Jumat (26/7/2024).

Pemegang saham GJTL yang berhak, termasuk Lo Kheng Hong, akan mendapat total dividen Rp 174,22 miliar atau Rp 50 per saham.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan Lo Kheng Hong memiliki 181.183.000 saham GJTL per 19 Juli 2024. Berapapun jumlahnya, Mr Lo diperkirakan mendapat alokasi sekitar Rp 9,05 miliar.

Lo Kheng Hong akan tetap menjadi salah satu kontributor GJTL terbesar hingga akhir semester I/2024.

Lo Kheng Hong memiliki 181,13 juta saham PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) hingga akhir Juni 2024. Persentase kepemilikannya setara 5,199%.

Berdasarkan jumlah kepemilikan tersebut, Lo Kheng Hong menjadi pemegang saham terbesar ketiga di GJTL setelah Denham Pte Ltd sebesar 49,5% dan Compagnie Financiere sebesar 10%.

Hasil riset perseroan menunjukkan, jumlah saham GJTL yang dimiliki Lo Kheng Hong meningkat dibandingkan akhir tahun 2023. Saat itu, Pak Lo hanya memiliki 180,63 juta saham atau setara 5.183 saham.

Sekadar informasi, produsen ban Gajah Tunggal mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun pada kuartal I 2024. Kinerja tersebut tumbuh 0,60% dari Rp 4,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Di tengah peningkatan pendapatan, GJTL mampu menekan beban pokok penjualan yang tercatat turun dari Rp 3,56 triliun pada akhir Maret 2023 menjadi Rp 3,43 triliun pada kuartal I 2024. Alhasil, laba kotor pun meningkat. dari Rp 881,13 miliar pada akhir Q1 2023 menjadi Rp 1,04 triliun pada Januari 2024 hingga Maret 2024.

Tercatat, penjualan ke pihak ketiga lokal masih menjadi kontributor utama pendapatan Gajah Tunggal kuartal I 2024 dengan kontribusi meningkat dari tahun sebelumnya Rp3,26 triliun menjadi Rp3,46 triliun.

Gajah Tunggal mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas utama sebesar Rp338,84 miliar pada kuartal I 2024. Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 27,53% dari Rp265,69 miliar pada periode Januari 2023 hingga Maret 2023.

Sedangkan Lo Kheng Hong tetap menjadi salah satu pemegang saham GJTL dengan holding terbesar. Pak Low memiliki 180,63 juta saham atau setara 5,18% hingga akhir Maret 2024.

Sementara itu, Gajah Tunggal mampu melanjutkan tren kinerja positifnya di FY2023.

GJTL membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,18 triliun, atau membalikkan kerugian yang dicapai pada tahun 2022 sebesar Rp181,38 miliar. Laba per saham pun naik dari -52 menjadi 339.

Sepanjang tahun lalu, GJTL mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 16,97 triliun. Keuntungan tersebut turun 1,16% year-on-year dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp 17,17 triliun.

Rinciannya, penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp 2,04 triliun atau turun 27,16% year-on-year. Selain itu, kinerja penjualan pihak ketiga mencapai Rp15,19 triliun, meningkat 4,27% year-on-year. Tonggak sejarah tersebut dikurangi dengan insentif kinerja sebesar Rp265,99 miliar.

Meski mengalami penurunan penjualan, perusahaan streaming favorit Lo Kheng Hong ini mampu menekan beban pokok penjualan hingga 10,66% year-on-year menjadi Rp 13,23 triliun. Alhasil, akumulasi laba kotor perseroan pada tahun 2023 mencapai Rp3,73 triliun, meningkat 58,70% year-on-year.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel