Bisnis.com, Jakarta – Beberapa emiten mengumumkan akan membagikan dividen pada Juli 2024. Berikut ringkasan singkat dividen UNVR, BRPT, dan IKNP yang akan dibayarkan pada Juli 2024.
Dividen tersebut dibagikan setelah mendapat persetujuan manajemen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Berikut informasi singkat mengenai dividen yang diberikan UNVR, BRPT dan INKP yang akan dibagikan pada Juli 2024.
1. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
UNVR menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 2,93 triliun atau setara Rp 77 per saham. Dividen final dipotong dari laba bersih tahun 2023 dan sisa hasil tahun-tahun sebelumnya dipertahankan. Dividen final akan dibagikan setelah 18 Juli 2024, kata manajemen.
Unilever Indonesia sebelumnya melaporkan dividen interim sebesar Rp63 per saham atau Rp2,4 triliun untuk tahun buku 2023. Dividen dibagikan kepada pemegang saham pada 8 Desember 2023.
Dengan demikian, total dividen yang dibagikan Unilever Indonesia mencapai Rp140 per saham atau Rp5,34 triliun pada tahun buku 2023.
2. PT Barito Pasifik Tbk (BRPT)
Melalui pembukaan tersebut, BRPT menyatakan akan membagikan dividen setara $5 juta atau Rp 0,873 per saham.
Dividen tersebut berjumlah 19,15% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan BRPT pada tahun 2023, senilai $26,11 juta.
Emiten Prajogo Pangestu membagikan dividen kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 28 Juni 2024 (record date).
Sedangkan pembayaran tunai ilahi BRPT telah dilakukan pada 19 Juli 2024. Jumlah saham beredar BRPT tercatat sebanyak 93.747.218.044 lembar saham.
3. PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk. (TINTA)
INKP juga akan membagikan dividen sebesar Rp50 per saham. Ringkasnya, RUPS perseroan menyetujui penggunaan laba bersih setara $16,83 juta atau Rp273,54 miliar sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.
Tanggal pembayaran dividen INKP adalah 19 Juli 2024 dan SPD yang berhak adalah 1 Juni 2024.
Rasio dividen INKP sebesar 4,09% dari total laba bersih yang dibukukan selama tahun 2023 sebesar $411,46 juta.
Selain dibagikan sebagai keuntungan, RUPS INKP juga menyetujui penggunaan cadangan sebesar USD 10 juta atau Rp 162,53 miliar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sisa laba bersih setelah pajak selanjutnya dimasukkan sebagai laba ditahan.
Seperti diketahui, INKP mencatatkan laba bersih sebesar $411,46 juta sepanjang tahun 2023. Laba tersebut turun 52,04% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar $857,51 juta.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.