Bisnis.com, JAKARTA – Proyek Bali Metro atau LRT Bali memiliki empat tahap pengembangan. Tahap 1 dan 2 dijadwalkan selesai pada kuartal II 2024. 

Proyek ini akan dibangun dalam empat tahap dengan nilai investasi sebesar USD 20 miliar atau Rp 309,72 triliun (kurs Rp 15.497). 

Bandara I Gusti Ngurah Rai – Stasiun Pusat Kuta – Seminyak – Berawa – Semagi Tahap pertama sepanjang 16 km. Kemudian tahap kedua adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai – Jimbaran – Unud – Nusa Dua sepanjang 13,5km. 

Lalu ada tahap ketiga Stasiun Pusat Kuta – Sesetan – Renon – Sanur yang masih dalam tahap studi kelayakan. Kemudian tahap keempat adalah jalur Renon-Sukavati-Ubud yang masih dalam tahap kelayakan. 

Proyek tersebut merupakan inisiatif pemerintah daerah Bali, dan dilanjutkan oleh PT Sarana Bali Dwipa Jaya bersama PT Bumi Indah Prima untuk membangun fasilitas angkutan umum berbasis kereta api di Pulau Bali.

Sarana Bali Dwipa Jaya Ari Askhara mengatakan seluruh fase Bandara Ngurah Rai hingga Terminal Pusat Kota Kuta dan Fase 2 diharapkan selesai pada akhir kuartal II 2028. 

“Seluruh tahap 1 dan 2 akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2031,” kata Ari dalam keterangan resmi. 

10,8 miliar USD pada fase pertama dan kedua. Dibutuhkan investasi senilai USD atau Rp 167 triliun. 

Fase 1 diperkirakan akan tertunda karena kondisi bawah tanah sangat berbatu.

Sedangkan kondisi tanah pada tahap 2 merupakan tanah kapur atau aluvial sehingga proses pengeboran akan lebih cepat dan mudah. 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA