Bisnis.com, JAKARTA – Fakta terakhir, tinggi badan memang berkaitan dengan penyebab kanker pada tubuh manusia.
Penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP) pada Selasa (7/09/2024) menunjukkan bahwa hal tersebut dapat sangat mempengaruhi risiko penyakit jantung, kanker, dan kepercayaan diri.
Fenomena yang terjadi saat orang kecil ini diejek banyak orang. Namun faktanya, orang bertubuh pendek lebih kecil kemungkinannya terkena kanker. Simak fakta tinggi badan yang perlu Anda ketahui: 1. Pertumbuhan badan paling cepat pada tahun pertama
Penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan bahwa manusia tumbuh paling cepat saat bayi, terutama pada tahun pertama kehidupannya, dengan panjang pertumbuhan sekitar 10 inci sejak lahir hingga 1 tahun.
Umumnya pertambahan tinggi badan pada wanita berhenti saat menginjak usia 2 tahun. Namun, laki-laki mencapai tinggi badan dewasa di sekolah menengah dan beberapa terus bertambah hingga usia dua puluhan.
Penting untuk diingat bahwa istirahat yang cukup sangat diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang anak. Pasalnya, hormon pertumbuhan bekerja paling baik saat seseorang sedang tidur. 2. Orang Amerika bukan lagi orang tertinggi di dunia
Pada abad ke-18 dan ke-19, Amerika adalah rumah bagi orang-orang tertinggi di dunia, namun Belanda berhasil mengambil penghargaan tersebut.
Pria dan wanita asal Belanda dengan rata-rata tinggi badan 185 cm dan 167 cm berhasil mengungguli tinggi badan pria dan wanita asal Amerika dengan rata-rata tinggi badan 174 cm dan 162 cm.
Richard Steckel, seorang akademisi di Ohio State University di Columbus, mengatakan penduduk Amerika Serikat tertinggal dalam hal akses terhadap layanan kesehatan, malnutrisi, konsumsi gula berlebihan dan kurangnya buah-buahan dan sayuran. 3. Ketinggian berubah pada siang hari
Sama seperti berat badan yang berubah sepanjang hari, tinggi badan juga bisa berubah sepanjang hari. Seseorang berada pada posisi tertinggi saat bangun tidur dan mungkin menjadi satu inci lebih pendek di penghujung hari.
Todd Sinett, DC, seorang psikiater yang tinggal di New York City dan penulis buku berjudul The Truth About Back Pain, mengatakan hal ini terjadi karena posisi tulang berubah sepanjang hari. “Cakram tulang belakang meregang karena badan tegak seharian,” ujarnya.
Saat tidur, tulang belakang mengalami dekompresi sehingga seseorang bisa mendapatkan kembali panjang tulang belakang yang hilang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel