Bisnis.com, BOJONEGORO – ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) telah menemukan produksi minyak pertama dari optimasi lapangan pengembangan (OPL) dari program sumur Banyu Urip Inflill Clastic (BUIC) B-13 di Blok Cepu, Jawa Timur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pencapaian pertama ini membuktikan adanya potensi perbaikan berkelanjutan dalam produksi migas. Selain itu, industri minyak masih mengalami defisit seiring dengan meningkatnya kebutuhan atau permintaan.
Selamat, sumur pertama sudah berproduksi 13.300 barel dan saya berharap sumur-sumur lainnya bisa berkontribusi signifikan, kata Arifin pada acara pembukaan Minyak Pertama Blok Cepu, Jumat (9/8/2024). .
Komitmen investasi proyek ini mencapai USD 203,5 juta atau Rp 3,25 triliun. Investasi ini diperkirakan memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara sekitar $2,1 miliar atau setara Rp33,6 triliun.
Upacara pembukaan dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tastif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Executive ExxonMobil Indonesia Karol Gall. Bupati Bojonegoro, PT Pertamina EP Cebu dan Badan Kemitraan Stakeholder Kepentingan (BKS PI) Blok Cebu.
Karol Gall, Presiden ExxonMobil Indonesia, mengatakan sumur B-13 dibor menggunakan rig komponen lokal PDSI-40.3. Sedangkan kedalaman sumur akhir yang direncanakan adalah 6527 ftMD.
“Produksi pertama hari ini sukses. Patut kita semua rayakan. Ini bisa terjadi karena kerjasama dan dukungan yang luar biasa,” ujarnya.
Pengeboran sumur B-13 yang merupakan bagian dari program BUIC di Blok Cepu dimulai pada Sabtu (27/4/2024). Perburuan BUIC sebelumnya di lapangan dilakukan pada awal Maret tahun ini.
Pengeboran sumur klastik Banyu Urip akan terus dilakukan hingga tahun 2025, meliputi 5 sumur karbonat dan 2 sumur klastik.
Pengeboran sumur baru ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak nasional dan menyumbang 1 juta barel minyak per hari (bopd) pada tahun 2030.
Blok Cepu memiliki kapasitas produksi awal sebesar 400 juta barel dan kapasitas produksi sebesar 1 miliar barel. Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi minyak ExxonMobil Cebu saat ini hingga 30 Juni 2024 sebesar 143.946 bopd. Sedangkan sepanjang tahun 2023, perseroan akan memproduksi sebanyak 155.444 bopd.
Produksi Blok Cepu turun dibandingkan tahun lalu menjadi 157.226 bopd pada Juni 2024 dan 161.623 bopd pada tahun 2023 dari Blok Rokan yang dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA