Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti kemajuan jalur Merak-Bakauheni sebagai catatan evaluasi pelaksanaan mudik lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H.

Menurut orang pertama di Indonesia, perlu ada tiga cara untuk mencegah kemacetan panjang seperti yang terjadi sebelumnya.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai menghadiri rapat terbatas terkait peninjauan arus mudik dan mudik Lebaran 2024 di Istana Merdeka, Senin (05/06/2024).

Jadi yang terpenting Merak-Bakauheni. Pelabuhannya harus diperbanyak, kedua kapalnya harus lebih besar dan cepat agar kapasitasnya bagus, katanya kepada wartawan.

Tak hanya itu, Bud juga menyarankan sistem penundaan pada hari-hari tertentu, terutama saat terjadi kemacetan panjang. Ia melihat antrean panjang mobil yang terjadi pada masa mudik 2024 disebabkan karena banyaknya masyarakat yang tidak memiliki tiket namun masih mengantri di pelabuhan.

“Di mana ada antrean mobil yang panjang, orang-orang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur berkumpul tanpa tiket. Dan kalau tidak punya tiket, tidak bisa masuk, tapi saat itu mereka berada di baris pertama, di akhirnya kita lakukan. Jadi ini benar-benar transisi. Ini yang paling penting di Merak, katanya.

Tak hanya itu, Presiden ke-7 RI, kata Budi, juga menekankan perlunya penambahan perlintasan perbatasan baru untuk Jawa Timur. Hal ini diperlukan untuk mengurangi beban pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan Gilimanuk, Bali.

Sebelumnya, dia juga menyatakan titik penyeberangan di Jatim akan diperluas melalui kebangkitan Pelabuhan ANCHOR, Situbondo.

Jadi penyeberangan ke Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan beberapa pulau di Madura tidak perlu melalui Ketapang-Gilimanuk.

Benar Pak Menko, di Ketapang harus ditambah beberapa titik. Tapi di Bakauheni juga tidak kalah, karena nanti tolnya banyak, jadi kita tambah pelabuhannya, pungkas Budi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel