Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) memperkirakan penurunan suku bunga dasar atau BI Rate Bank Indonesia akan berdampak positif terhadap pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pasalnya, penurunan suku bunga acuan biasanya dilakukan dengan memotong bunga pinjaman dari perbankan. Klausul penghematan ini diharapkan dapat memberi masyarakat kapasitas ketika cicilan pinjaman diturunkan.  

Direktur Keuangan dan Jasa SMF Bonai Subiakto mengatakan akan ada jeda waktu antara penurunan BI rate dengan penurunan suku bunga KPR. Namun, ia pada akhirnya berharap penurunan BI Rate akan memudahkan masyarakat mengakses pembiayaan perumahan. 

“SMF tentunya akan mendukung penguatan likuiditas lembaga keuangan penerbit KPR melalui pembiayaan dan penjaminan sehingga lembaga keuangan penerbit KPR dapat memiliki dana jangka panjang untuk memenuhi penyaluran KPR kepada masyarakat,” kata Bonai kepada Bisnis, Rabu. 25/9). /2024).

Sementara SMF telah menyalurkan Rp 2,42 triliun atau sekitar 60.258 unit rumah, dalam dukungan kredit pembiayaan perumahan hingga Juni 2024 untuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP).

Sementara dari sisi pendanaan, Bonai menjelaskan pendanaan utama SMF berasal dari pasar modal melalui surat utang atau sukuk. Daftar penerbitannya sendiri akan disesuaikan dengan kebutuhan dan tren imbal hasil obligasi pemerintah. 

Sejak semester I 2024, SMF sudah enam kali diterbitkan dengan nilai nominal Rp 7,68 triliun, termasuk dua saham sosial untuk dana FLPP KPR senilai Rp 3,5 triliun. 

“Ke depan, PT SMF berencana menerbitkan obligasi atau sukuk, baik tradisional maupun sosial, dengan tetap memperhatikan tren suku bunga dan kondisi pasar,” kata Bonai.

Bonai mengatakan, salah satu gagasan utama penerbitan obligasi adalah untuk mendukung tumbuhnya tujuan penyaluran keuangan SMF, terutama dalam rangka mendukung penyediaan, pemeliharaan, dan hunian perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. 

“Dengan menerbitkan obligasi, perusahaan dapat memperoleh modal lebih banyak dengan biaya bunga yang lebih kompetitif dibandingkan fasilitas perbankan sehingga lebih efisien dalam mendukung program keuangan yang dijalankannya,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel