Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan seluruh transaksi pembelian LPG ukuran 3kg (Kg) di distributor sudah dilakukan secara digital sejak 1 Juni 2024. .

Penegasan tersebut disampaikan Christina Meiwati Sinaga, Koordinator Pokja Pendukung Migas Departemen Umum Migas, saat meninjau kegiatan penyediaan dan distribusi LPG 3 kg di perusahaan distribusi dan di Daerah Khusus Sleman ​​Yogyakarta Akhir pekan lalu, stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) besar.

“Mulai 1 Juni 2024, seluruh transaksi pembelian tangki LPG 3 Kg di reseller akan didigitalkan menggunakan software yang dikembangkan PT,” kata Christina dalam keterangannya. .

Namun, Christina mengatakan sebagian subdistributor di wilayah 3T atau yang kesulitan mengakses internet masih melakukan pencatatan secara manual di buku catatan.

“Bagi yang kesulitan mengakses internet, registrasi masih dilakukan secara manual di buku catatan,” kata Christina.

Imbka H. Fatika, Direktur Ombudsman Perekonomian RI, mengatakan pihaknya bertugas mengawasi pelayanan publik, salah satunya memantau pasokan tabung elpiji 3kg sebagai subsidi.

“Saya senang dengan apa yang saya lihat di Yogyakarta, semoga di tempat lain juga sama. Kalau ada pelanggaran urusan masyarakat, silakan lapor ke Ombudsman RI,” kata salah satu warga.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mencatat transaksi 3 Kg melalui program niaga Pertamina mencapai 41,8 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Jumlah tersebut dihimpun Pertamina hingga April 2024, sesuai dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan subsidi gas Melon di masyarakat.

“Sejak April 2024 rekor ini sudah membaik secara nasional mencapai 98%, jadi kalau pergerakannya 1 Juni sudah 100%, saya kira ini sudah siap,” kata Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, Regional Marketing Pertamina Manajer, kata. Dalam siaran persnya, Jumat (10/5/2024).

Sementara itu, Pertamina mencatat 86% transaksi berasal dari sektor dalam negeri.

Pada bulan Februari 2024, terdapat sekitar 204.000 pangkalan yang terdaftar, atau 82% dari total 100% pangkalan yang terdaftar.

Kemudian, pada Maret 2024, jumlahnya akan terus meningkat menjadi 91% dari total yayasan yang terdaftar 100%.

Hanya saja nanti dalam sosialisasi ini kita tunggu kebijakan apa yang akan diambil jika sistem gagal dan sebagainya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel