Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempertimbangkan kemungkinan penerapan bertahap bahan bakar (BBM) berstandar Euro 4 untuk produk Biosolar 48 bersubsidi dalam waktu dekat.

Dadan Gusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, mengatakan rencananya uji coba tersebut akan dilakukan terlebih dahulu di wilayah Jawa Barat Utara dan Jakarta.

“Tahap pertama di Jawa Barat Utara dan Jakarta. Solarnya rendah sulfur untuk solar bersubsidi,” kata Dadan, Rabu (17/07/2024).

Dadan mengatakan, kementeriannya bersama PT Pertamina (Persero) masih mematangkan road map pelaksanaan tahap uji coba tersebut.

“Dalam kajian Kementerian ESDM bekerjasama dengan Pertamina dan kementerian atau lembaga lainnya, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Rencananya nanti solar akan dicampur dengan campuran biofuel atau BBN untuk menurunkan kandungan sulfur ke level terendah dengan patokan saat ini yang setara dengan Euro 4, atau 50 bagian per juta (ppm) sulfur.

Sedangkan Biosolar 48 subsidi saat ini memiliki kandungan sulfur tertinggi yaitu 2.500 ppm selama setahun terakhir. Konsumsi bahan bakar bersubsidi mencapai 17,3 juta kiloliter atau 26% dari total produksi bahan bakar nasional.

Sedangkan standar emisi Euro merupakan standar yang digunakan negara-negara Eropa untuk menentukan kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, semakin rendah jumlah karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, hidrokarbon yang mudah menguap, dan partikel lain yang berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.

Euro 4 mengandung nitrogen oksida. Tidak melebihi 80 mg/km untuk mobil berbahan bakar bensin, 250 mg/km untuk mesin diesel, dan 25 mg/km untuk partikel solar. Singkatnya, Euro 4 diperuntukkan bagi bahan bakar dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm.

Diberitakan sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) siap memasok solar sesuai standar Euro 4 sehubungan dengan rencana uji coba produk solar baru Pertamina pada 17 Agustus 2024.

Rencananya, Pertamina akan meluncurkan produk baru solar tersebut ke pasar dengan uji coba di tiga Stasiun Layanan Umum (SPBU) di Jakarta.

“Nanti kita dukung Patra Niaga, tanggal 17 Agustus kalau tidak salah kita namakan dulu tiga SPBU di Jakarta. Pompa itu akan kami datangkan dari kilang Balongan.” Taufik Aditiyawarman CEO KPI mengatakan dalam pertemuan di Grha Pertamina Jakarta, Rabu (17/07/2024)  

Taufik mengatakan, pihaknya telah menyetujui pasokan solar berstandar Euro 4 minimal 900.000 barel per bulan kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk mendukung uji coba produk baru tersebut.

“Kami baru saja menyelesaikan koordinasi dan siap dengan kandungan sulfur yang rendah,” kata Taufik.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel.