Bisnis.com, TANGERANG — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan lelang putaran pertama pada tahun 2024 untuk lima wilayah produksi (WK) minyak dan gas yang potensial. Tiga di antaranya berada di perairan dan daratan Pulau Sumatera.

Plt. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memastikan syarat dan ketentuan (S&K) yang ditawarkan pemerintah pada lelang migas putaran WK tahun ini akan lebih menarik bagi calon pemasok tersebut.

“Bagi hasil sudah kita tingkatkan, bagi hasil setelah pajak untuk kontraktor saat ini lebih dari 50% untuk bidang-bidang yang beresiko tinggi,” kata Dadan saat pengumuman lelang pada pembukaan IPA Convex ke-48, BSD Tangerang, Selasa (14). . /5/2024 ).

Dadan menegaskan, kementeriannya menawarkan 10% minyak mentah tahap pertama (FTP) untuk dibagikan dan bonus penandatanganan penawaran terbuka, yang diharapkan dapat membantu perekonomian pemasok.

Selain itu, terdapat fleksibilitas dalam menentukan metode CCS yang ingin digunakan oleh kontraktor CCS dalam rencana pengembangan lapangan.

Selanjutnya, harga DMO ditetapkan sebesar ICP 100%, tidak ada kewajiban pengembalian porsi WK pada 3 tahun pertama, dan tidak ada plafon biaya untuk cost recovery.

“Kontraktor fokus pada keekonomian proyek, pemerintah berkomitmen mendengarkan usulan yang disampaikan kontraktor untuk tambahan insentif,” kata Dadan.

Sementara itu, lima WK yang ditawarkan pada lelang WK ​​migas putaran pertama tahun ini, yakni dua lelang reguler untuk Pesut Mahakam dan Panai, serta tiga lelang penawaran langsung antara lain Andaman Tengah, Amanah, dan Melati.

Lapangan Pesut Mahakam terletak di daratan Kalimantan Timur, dengan perkiraan cadangan minyak sebesar 50 juta barel minyak mentah (MMBO) dan 1,1 triliun kaki kubik (TCF) gas.

Luas blok migas ini mencapai 1.530,15 kilometer persegi. Sementara itu, ada komitmen pasti selama 3 tahun untuk studi seismik G&G dan 3D di area seluas 114 kilometer persegi. Bonus penandatanganan ditetapkan pada tawaran terbuka dengan jumlah minimum $400.000.

Jenis perjanjian kerjasama dari Pesut Mahakam adalah cost recovery dengan perbandingan 70:30 (minyak) dan 60:40 (gas).

Selain itu, ladang migas Panai yang terletak di dalam dan lepas pantai Sumatera Utara dan Riau dengan perkiraan sumber daya gas sekitar 500 miliar kaki kubik (BCF). Luas konsesinya mencapai 5.180,46 kilometer persegi dan komitmen spesifik tiga tahun untuk studi seismik G7G dan 2D seluas 500 kilometer persegi.

Bonus penandatanganan untuk blok ini terbuka untuk minimal $300,000. Jenis perjanjian kemitraan yang ditawarkan bersifat fleksibel, dengan cost recovery 60:40 (minyak) dan 55:45 (gas). Sementara itu, pemisahan minyak mentah 57:43 (minyak) dan 52:48 (gas) akan dinilai kembali pada saat PoD.

Sedangkan WK Amanah terletak di lepas pantai Sumatera Selatan dengan perkiraan cadangan migas 50 MMBO dan 450 BCF. Luas bloknya mencapai 1.753,15 kilometer persegi dengan komitmen pasti 3 tahun untuk studi seismik G&G dan 3D seluas 50 kilometer persegi.

Bonus penandatanganan adalah penawaran terbuka dengan nilai minimum $300.000. Jenis perjanjian kerjasama berupa pembayaran biaya dengan pembagian 60:40 (minyak) dan 55:45 (gas).

Terakhir, blok Melati terletak di lepas pantai dan darat di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, dengan perkiraan sumber daya sebesar 850 MMBO dan 4,7 TCF. Sedangkan luas blok ini mencapai 8.453,7 kilometer persegi. Tidak diragukan lagi komitmen minimal 3 tahun untuk studi G&G, seismik 2D di darat 250 kilometer persegi, seismik 3D lepas pantai 200 kilometer persegi.

Bonus penandatanganan diatur untuk dibuka dengan nilai minimum $200.000. Bentuk perjanjian kerjasamanya berupa cost recovery dengan pembagian 55:45 (minyak) dan 50:50 (gas).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel