Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memastikan pasokan gas memenuhi kebutuhan industri pupuk dalam negeri.

“Industri pupuk merupakan salah satu dari enam industri besar yang akan menerima sumber daya gas bumi,” kata Direktur Pengembangan Proyek Migas Mirza Mahendra dalam siaran pers, Rabu (17/7/2024).

Menurut Mirza, hal ini penting mengingat multiplier effect yang ditimbulkan oleh industri pupuk dapat menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan di Indonesia.

Terkait cadangan gas Indonesia, Mirza mengatakan lebih dari separuhnya digunakan untuk industri lokal. 

“Pupuk Indonesia juga dimaksudkan untuk mendistribusikan pohon-pohon yang telah dipupuk kepada masyarakat,” ujarnya.

Sebagaimana tercantum dalam Bab 5 Undang-Undang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6 Tahun 2010, keputusan pendistribusian dan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga dilakukan berdasarkan urutan pokok. Industri pupuk merupakan salah satu proyek utama. 

Menurut Kementerian ESDM, pada tahun 2023 penggunaan tenaga angin tingkat rendah sebesar 686,28 British thermal unit per hari (BBtud) untuk industri pupuk, hanya 84,3% dari alokasi saat ini sebesar 814,06 BBtud. .

Sedangkan rekrutmen HGBT pada tahun 2022 sebesar 708 BBtu atau 82,8% lebih besar kuota dibandingkan 855,06 BBtu.

Saat ini, capaian instalasi low gas industri pupuk mencapai 738 BBtu atau 87,6% dari alokasi tahun 2021 sebesar 842,26 BBtu.

Diberitakan sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Pesero) meminta kelanjutan kebijakan HGBT bagi industri setelah tahun 2024. Hal ini dilakukan untuk memastikan pendapatan dari pupuk didistribusikan dengan baik ke berbagai daerah.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan rendahnya harga gas yang dialokasikan pemerintah untuk memproduksi pupuk murah.

“Dengan LGBT, sebagian besar dana kami lebih kompetitif. Kalau produknya kompetitif, maka tagihan keuangan pemerintah tidak akan besar. Jadi sangat bermanfaat bagi Pupuk Indonesia,” kata Rahmad, Minggu (3/3/2024).

Selain itu, Pupuk Indonesia sedang mengembangkan dua pabrik pupuk NPK nitrat berkapasitas 100.000 ton/tahun. Pabrik pertama akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur oleh perusahaannya PT Pupuk Kaltim pada akhir tahun ini.

Dengan adanya stabilitas beberapa harga gas bumi (HGBT), produktivitas perluasan energi untuk pupuk yang bermanfaat dapat ditingkatkan.

“Tentunya HGBT akan berakhir pada tahun 2024, dan kami berharap HGBT akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Kalau harga gas tinggi, maka harga [pupuk] juga tinggi, jadi diharapkan HGBT-nya tinggi. kebijakan itu akan terus berlanjut,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel