Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyediakan lahan penyiapan lahan seluas 10 hektar (ha) untuk pemukiman kembali bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurthy Ududhoyono (AHY) menjelaskan, lokasi tersebut berada di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosia Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara.

AHY membenarkan, kawasan yang sedang disiapkan sudah berstatus lahan kosong. Selain itu, kawasan hutan tidak termasuk kawasan pemukiman kembali yang dipilih berdasarkan perencanaan komprehensif.

“Saya hadir untuk mengecek kondisi lahan yang luasnya total 10 hektar. Padahal tidak ada persoalan atau perselisihan, kami tidak melanggar apa pun, itu saja,” kata AHY dalam keterangan tertulisnya. Senin (5/6/2024).

AHY mengatakan, secara umum masyarakat terdampak erupsi Ruang memiliki kesamaan karakteristik sosial dan ekonomi, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Dengan demikian, Desa Modisi yang dekat dengan laut dinilai paling cocok untuk merelokasi korban ledakan.

“Selanjutnya, kami berharap lahan-lahan yang telah kita siapkan bersama dapat diubah menjadi lahan pertanian sehingga dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat kita yang dimukimkan kembali.”

Di saat yang sama, AHY juga bertujuan untuk mempercepat penanganan kawasan pemukiman bagi warga terdampak erupsi Gunung Ruang. Namun, ada proses penetapan biaya dan negosiasi antara pemerintah dan pemilik tanah sebelum sertifikat diterbitkan.

“Jadi timeline-nya ditentukan oleh seberapa cepat penilaian dilakukan, kemudian dirundingkan dan disepakati semua pihak. Lalu ada kompensasi pendapatan untuk pemerintah provinsi, bukan kompensasi untuk pemilik tanah di sini. Kami sedang mengurusnya sekarang. Saya ingin mempercepatnya,” katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel