Bisnis.com, Jakarta – Menteri Negara Eric Thohir telah menyiapkan kantor Badan Pengelola Investasi Energi Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Entitas baru ini nantinya akan mengambil alih salah satu aset milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (IMRC).

“Kantor Danantara sudah kita siapkan, itu salah satu aset Bank Mandiri,” ujarnya dalam rapat di Jakarta usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/11/2024).

Eric Thohir mengatakan, seluruh pihak terkait kini akan melakukan kajian menyeluruh terhadap sinergi BPI Danantara dan Kementerian Perindustrian Negara. Kementerian Keuangan juga akan diikutsertakan dalam penelitian ini sebagai pemilik aset perusahaan publik.

BPI Danantara rencananya akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subanto pada 8 November 2024. Untuk itu, Eric hari ini akan memulai kajian hubungan kelembagaan BPI Danantara dengan Kementerian Keuangan (Kmenkeu).

“Karena kami belum memiliki semua aset, Kementerian Keuangan berencana duduk bersama malam ini untuk mempelajari hubungan kelembagaan secara mendalam.” “Pemilik properti itu semua di Kementerian Keuangan, kita saja. Hanya pengelola saja,” kata Eric.

Presiden PSI menilai perlu dilakukan kajian mendalam untuk mengetahui arah program Public Service Obligation (PSO) ke depan. Langkah ini diperlukan untuk menjadikan misi pemerintah sebagai komitmen mendukung kesejahteraan rakyat.

Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Pengawas BUMN Datanesia Institute Heri Gunawan menilai pembentukan BPI Danantara merupakan angin segar karena berpotensi besar meningkatkan kinerja BUMN melalui prinsip bisnis yang menguntungkan.

“Karena manajemen mengacu pada prinsip bisnis. “Dengan begitu, pertimbangan bisnis akan diutamakan dan tidak ada pertimbangan politik,” ujarnya. 

Oleh karena itu, ia menilai BPI Danantara tidak boleh terlibat dalam urusan politik dan mempunyai kebebasan dalam menentukan pengelolaan BUMN sebagai pengelola kekayaan negara tersendiri.

Heri juga berharap pemerintah dapat menjadikan BPI Danantara sebagai superholding operating company layaknya investment holding company. Dari segi operasional bisnisnya bisa menggunakan holding BUMN yang sudah berdiri.

“Menjadikan BPI Danantara sebagai superholding yang mengelola BUMN yang strategis dan menguntungkan. Bagi BUMN yang berprofesi di bidang sosial, jadikanlah BLU [Badan Layanan Umum]. Tekad Prabovo akan sangat menentukan perjalanan Danantara, tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel