Bisnis.com, Jakarta – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Eric Tohir angkat suara terkait pemecatan massal 44 orang yang dilakukan Persatuan Sepak Bola pada akhir Agustus lalu.

Saat ditemui awak media pada jumpa pers Liga 2 Indonesia 2024/2025 di Menara Pegadaian Jakarta, Selasa, Eric mengatakan pemecatan itu bagian dari transformasi membangun sepak bola bersih dan sukses.

“Rencana pembersihan” ini dilakukannya setelah secara bertahap membenahi sepak bola Indonesia, mulai dari Timnas Indonesia, Liga, dan kini PSSI.

“Alhamdulillah, ketika kami fokus membersihkan tim di tahun pertama, kami mengubah pemikiran kami, kami meningkat, hasilnya bagus,” kata Eric.

“Juga liga tahun depan kita berbenah. Liga 1 sudah berbenah. Tidak ada kesepakatan lagi. Kalau ada, kita gigit,” imbuhnya.

Staf PSSI, kata Katz yang juga menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merupakan aspek penting yang perlu ditingkatkan untuk mewujudkan PSSI yang dikelola secara profesional dan transparan.

PSSI adalah jantungnya. Jantungnya sepak bola Indonesia, ujarnya.

Makanya saya coba benahi dengan Sekjen bersama seluruh EXCO yang mendukung program bersih-bersih saya bahwa PSSI tidak bisa dikelola secara transparan dan baik ke depannya, lanjutnya.

Menurut dia, pemecatan tersebut bukan merupakan tindakan arogansi pada masa kepemimpinannya, melainkan dilakukan sesuai tahapan organisasi di bagian sumber daya manusia (SDM).

“Kami melihat pemecatan tim-tim di PSSI bukanlah suatu tindakan arogansi, namun kami telah mendatangkan SDM yang berprestasi untuk melakukan penilaian,” jelasnya.

“Evaluasinya ada wawancara tatap muka. Wawancara tatap muka. Dan Pak Sekjen sendiri yang bertemu dengan seluruh jajaran. Mulai besok saya juga akan bertemu secara berkelompok. Ada badan tim, ada keuangan dan berbagai hal-hal lain,” lanjutnya.

Eric kemudian mengungkap beberapa kejanggalan yang ditemuinya di kalangan pengurus PSSI saat audit.

Karena sekali lagi, saya tidak ingin ada intrik-intrik masa lalu yang aset PSSI dikelola swasta. Itu tidak boleh, kata Eric.

“Iya maaf, kegiatan ini ada refundnya. Saya menemukan hal-hal ini saat melakukan audit, jadi harap beri tahu saya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel