Bisnis.com, Jakarta – Provider milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menjual kembali saham kecilnya di PT Trimitra Citrahasta. DRMA menerbitkan 220 saham atau setara 2,75% dengan nilai transaksi Rp 8,19 miliar.
DRMA menjelaskan melalui keterbukaan informasi, 2,75% saham perseroan, PT Trimitra Citrahasta, telah dijual kepada Meyti Frida, salah satu pemegang saham minoritas.
“Penjualan tersebut bukan merupakan transaksi material atau transaksi merger sehingga tidak memerlukan RUPS, hanya memerlukan persetujuan Komisi,” tulis DRMA dalam siaran persnya, Minggu (23 Juni 2024).
DRMA menjelaskan, setelah transaksi tersebut, pemegang saham Trimitra Citrahasta adalah: DRMA memegang 5.600 saham atau 70% saham, Meyti Frida memegang 1.600 saham atau 20% saham, dan Djohan Junus Tamsir memegang 800 saham atau 10% saham. .
Sebelumnya, DRMA menyiapkan belanja modal sebesar 20 miliar rupiah pada tahun 2024. Direktur Utama Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan perseroan telah menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 200 miliar untuk pembangunan pabrik baru tersebut.
“Kami sudah melakukan persiapan, kami akan membangun pabrik baru. Sekarang kami hitung total luasnya sekitar 22.000 meter persegi, berlokasi di kawasan Marikangen Cirebon, tiga lantai,” kata Irianto di pabrik Dharma Kyungshin Indonesia. di Cirebon Barat berkata. Selasa Jawa. (14 Mei 2024).
Ia mengatakan, pembangunan pabrik diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun sehingga perseroan menargetkan pabrik tersebut mulai beroperasi pada Mei 2025.
“Untuk konstruksinya sekitar Rp 40 miliar itu perkiraan kasar, lalu alat atau perlengkapannya Rp 160 miliar. Jadi totalnya sekitar Rp 200 miliar, mungkin kurang lebih tergantung nilai tukar rupiah,” dia menjelaskan.
Khususnya, perluasan pabrik tersebut seiring dengan peningkatan permintaan produksi menyusul penjualan perdana perseroan di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/5/2024).
Ekspor tersebut dilakukan oleh anak perusahaan DRMA, PT Dharma Kyungshin Indonesia, yang memasok rakitan wiring harness untuk kendaraan merek Hyundai dan Kia ke Amerika Serikat.
“Total nilai ekspor serial perseroan diperkirakan mencapai sekitar US$15,8 juta pada tahun 2024 dan US$26,8 juta pada tahun 2025,” kata Irianto.
Sedangkan pada penjualan perdana, dua kontainer dikapalkan ke Amerika Serikat dengan total nilai US$450.000 atau sekitar Rp7,23 miliar (kurs Rp16.085/USD).
Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel