Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah penyedia properti seperti DILD, BSDE, dan SMRA menyambut baik perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN DTP) 100% hingga akhir tahun 2024.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) Hermawan Wijaya mengatakan, pihaknya masih menunggu lebih detail mengenai kejelasan kebijakan tersebut. Namun pada dasarnya menurut Hermawan diskon PPN akan mampu mendorong pembelian rumah dan apartemen hingga akhir tahun 2024.
Setidaknya ini menjadi kabar baik bagi perusahaan konstruksi yang menjual produk kategori PPN DTP, kata Hermawan dalam siaran pers BSDE, Rabu (28/8/2024).
Dia mengatakan, total barang di BSDE yang termasuk dalam golongan PPN DTP bisa mencapai Rp 2 triliun. “Ini bisa dilanjutkan hingga Desember 2024,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan BSDE Ricardo Arief Dharmawan juga mengatakan, kebijakan rabat PPN DTP 100% akan berdampak positif bagi konsumen. Sedangkan kontribusi penjualan segmen PPN DTP di BSDE mencapai 15%-20% dari penjualan.
Oleh karena itu, dengan sistem DTP PPN 100%, pekerjaan bisa lebih ditingkatkan,” kata Ricardo.
Sejalan dengan itu, pengembang properti terkemuka Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) pun menyambut positif perpanjangan manfaat PPN DTP 100%.
Sekretaris Intiland Theresia Rustandi mengatakan perseroan menyambut baik kebijakan pemerintah yang menaikkan insentif PPN DTP. Menurut dia, langkah tersebut akan mampu menekan perekonomian.
“Kami berharap konsumen dapat memanfaatkan insentif ini secara maksimal,” kata Theresia saat dihubungi Bisnis, Kamis (28/8/2024).
Direktur Pemasaran Regional Intiland Harto Laksono juga mengatakan, setiap orang mendapatkan manfaat dan kemudahan membeli properti dengan PPN DTP.
“Insentif membantu masyarakat membeli properti karena mengurangi biaya pembelian. “Kami yakin kebijakan ini akan mendorong perkembangan pasar real estat dan memberikan manfaat ekonomi yang luas,” kata Harto beberapa waktu lalu.
Pemeringkatan perusahaan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) juga tak luput dari langkah pemerintah yang memperpanjang insentif PPN pembelian rumah.
Direktur Utama SMRA Adrianto P. Adhi mengatakan industri real estate menghadapi lemahnya daya beli konsumen. Oleh karena itu, kami berharap insentif PPN 100% untuk DTP terus mendorong kemampuan masyarakat dalam membeli properti.
“Kami juga berharap PPN DTP bisa diperpanjang oleh pemerintah karena hasilnya bukan konsumen akan lebih mudah membeli rumah, tapi industri bangunan akan semakin berkembang,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, dampak ekonomi dari insentif PPN DTP ini sangat penting. Sebab, sektor real estate memiliki 185 anak perusahaan.
Sebagai informasi, berdasarkan riset Stockbit, SMRA menjadi penyedia DTP PPN yang paling menguntungkan yakni 61% dari total penjualan pada semester I/2024. Pencapaian tersebut berasal dari produk yang telah memenuhi persyaratan DTP PPN.
Adrianto berharap tren positif ini terus berlanjut hingga akhir tahun 2024 sehingga target penjualan perseroan sebesar Rp 5 triliun bisa tercapai.
“Juni 2024 kita dapat pendapatan Rp 1,5 triliun. Tapi kami yakin bisa mencapai [target] itu karena proyek kami akan on track untuk mencapai [target akhir tahun] Rp 5 triliun,” ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah juga akan mulai menggalakkan PPN DTP 100% di sektor konstruksi.
Insentif PPN DTP 100% untuk pembelian rumah akan habis masa berlakunya pada Juni 2024. Namun, Airlangga mengungkapkan insentif sektor properti juga akan digelar mulai 1 September hingga 31 Desember 2024.
Pemberian insentif PPN DTP berlaku untuk rumah dengan nilai kurang dari Rp5 miliar, dengan batasan manfaat Rp2 miliar.
“Insentif PPN DTP akan diberikan sebesar 100%. “Ini sampai Desember 2024 nanti PMK [Menteri Kebijakan Keuangan] akan disiapkan oleh Menteri Keuangan [Sri Mulyani],” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (27/8/2024).
Usulan tersebut juga mendapat suara dari para pelaku usaha di industri konstruksi yang sudah berharap insentif PPN 100% untuk DTP bisa diperpanjang hingga akhir tahun ini.
Dalam keterangan tertulisnya, Stockbit Sekuritas Analyst Group memperkirakan perpanjangan kompensasi PPN DTP penuh atas pembelian properti akan berdampak positif bagi pengembang properti seperti BSDE, CTRA, SMRA, PWON, dan PANI.
Insentif pajak ini diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal IV 2024 dan mengurangi persediaan yang ada.
“Insentif ini akan sangat bermanfaat bagi produsen dan produk siap pasar yang menyasar kelas menengah dengan harga di bawah Rp 2 miliar per unit,” ujarnya.
__________
Penafian: laporan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA