Bisnis.com, JAKARTA merupakan emiten Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. ( GTSI ) mencatatkan kinerja yang sangat baik selama kuartal III tahun 2024 setelah meningkatkan pendapatan dan laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024 yang dikutip Selasa (29/10/2024), GTSI melaporkan laba usaha sebesar US$ 23,71 juta atau setara Rp 359,09 miliar (kurs Rp 15.144 per dolar AS). Capaian tersebut meningkat 39,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$16,99 juta. 

Pendapatan GTSI dari bisnis ini didukung oleh klien pihak ketiga sebesar US$23,65 juta, dengan mayoritas layanan sewa kapal adalah gas alam cair. Sedangkan pendapatan pihak berelasi hanya sebesar 58,19 ribu dolar AS.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban tetap perseroan pada kuartal III 2024 juga meningkat sebesar 37,43% menjadi US$14,89 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$10,83 juta.

Beban usaha GTSI pun meningkat dari sebelumnya USD 345,08 ribu menjadi USD 2,21 juta. Hal ini difasilitasi oleh peningkatan beban usaha dan peningkatan pendapatan operasional lainnya.

Sementara laba kotor GTSI meningkat 43,22% menjadi US$8,81 juta atau setara Rp133,51 miliar dibandingkan US$6,15 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

Setelah dikurangi berbagai biaya yang bisa diefisienkan, GTSI menunjukkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$6,07 juta atau setara dengan 92,01 miliar rupiah. Laba bersih ini naik 14,51% year-over-year menjadi US$5,30 juta.

Di sisi lain, total liabilitas GTSI sebesar USD 46,18 juta, turun dibandingkan Desember 2023 yang sebesar USD 46,18 juta. Rinciannya, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$31,61 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$14,56 juta. 

Sementara ekuitas GTSI pada 9 bulan 2024 meningkat menjadi US$66,71 juta dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar US$61,63 juta. Kemudian, total aset GTSI pun meningkat menjadi US$112,89 juta dibandingkan pencapaian Q3 2023 sebesar US$107,84 juta.

________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel