Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan produksi minyak dan gas Bakrie Group, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mengakuisisi seluruh penyertaan (PI) blok migas Sengkang.

ENRG melalui anak usahanya, PT EMP Energi Jaya, mengakuisisi seluruh saham Energy World Corporation Ltd dan Ventures Holdings Pty Ltd masing-masing di Energy Equity Holdings Pty Ltd.

Sedangkan EMP menandatangani perjanjian jual beli pada 10 Oktober 2024. Targetnya transaksi selesai pada akhir bulan ini.

“Setelah akuisisi ini selesai, kami dapat melanjutkan aktivitas perluasan Sengkang PSC,” kata CEO EMP Syailendra S. Bakrie dalam keterangannya, Senin (14/10/2024).

Shailendra juga berencana memulai produksi minyak dari ladang Wasambo setelah memperoleh seluruh hak terkait blok minyak dan gas tersebut.

“Gasnya bermula dari lapangan Wasambo,” ujarnya.

Energy World Corporation Limited dan Venture Holdings Pvt Ltd memiliki 100% saham Energy Equity Epic Pvt Ltd (EES). Melalui usaha patungan ini, EEES mempunyai hak partisipasi sebesar 51% di Blok Sengkang.

Saat ini, melalui anak usaha ENRG lainnya, PT Energi Maju Abadi sudah memiliki hak partisipasi di blok Sengkang sebesar 49%.

Setelah selesainya jual beli yang diperkirakan berlangsung pada 31 Oktober 2024, ENRG akan mengakuisisi 100% hak kepemilikan di blok Sengkang.

Sebelumnya, ENRG mencatatkan hasil keuangan positif pada paruh pertama tahun 2024.

Pendapatan tersebut terlihat meningkat 26,19% menjadi US$ 33,53 juta atau Rp 550,67 miliar (asumsi kurs Juni 2024 Rp 16.421 / US$) setara US$ 26,57 juta atau Rp 7 miliar. (36.36. Perkiraan nilai tukar Juni 2023 Rp 15.000/US$).

Peningkatan pendapatan tersebut seiring dengan penjualan ENRG sebesar 5,44% menjadi US$ 201,90 juta atau Rp 3,32 triliun dibandingkan US$ 191,47 juta pada Semester I/2023 atau Rp 2,87 triliun.

Nilai barang pun meningkat 10,97% menjadi US$ 137,26 juta pada Semester I/2023 dari US$ 123,69 juta. Hal ini menyebabkan total pendapatan ENRG turun 4,64% menjadi US$64,64 juta dari US$67,78 juta.

Di sisi lain, beban usaha menunjukkan peningkatan sebesar 7,38% menjadi US$10,50 juta dibandingkan sebelumnya US$9,78 juta.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel