Bisnis.com, JAKARTA – Produsen Salim Group sekaligus produsen merek roti Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) melaporkan laba bersih Rp 248,78 miliar periode Januari-September 2024.
Berdasarkan laporan konsolidasi akhir September yang dipublikasikan Selasa (29/10/2024), ROTI melaporkan pendapatan sebesar Rp 2,97 triliun pada kuartal III 2024. Pendapatan ini meningkat 4,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mana adalah Rp 2,83 triliun.
Pendapatan ROTI ditopang oleh penjualan roti tawar yang mencapai Rp1,97 triliun, roti manis menyumbang Rp1,26 triliun, kue Rp263,28 miliar, dan lain-lain Rp63,76 miliar. Sedangkan retur penjualan mencapai Rp573,38 miliar.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, belanja produk ROTI juga meningkat sebesar 2,16% year-on-year (YoY) menjadi Rp 1,34 triliun. Laba ini membuat laba kotor perseroan mencapai Rp 1,62 triliun, meningkat 7,18% year-on-year.
Setelah memperoleh pendapatan dan beban lain-lain, ROTI melaporkan laba kini yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan atau laba bersih sebesar Rp 248,78 miliar pada kuartal III 2024, meningkat 8,20% year-on-year.
Peningkatan laba bersih tersebut meningkatkan laba per saham ROTI secara year-on-year dari Rp39,34 menjadi Rp43,61 per saham pada 9 bulan pertama tahun ini.
Manajemen ROTI juga menyoroti pencapaian sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Ebitda) yang mencapai Rp512,1 miliar atau sekitar 17,2%, lebih tinggi dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu.
“Menarik untuk mempertahankan strategi ekspansi yang dilakukan perseroan dengan meningkatkan kapasitas produksi yang didukung oleh perluasan jaringan distribusi, sehingga membuahkan hasil yang sangat baik,” kata manajemen dalam keterangan resmi.
Manajemen juga mengatakan, perseroan saat ini sedang menyelesaikan pabrik ke-15 di Pekanbaru, Provinsi Riau. Pabrik baru tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
Dari sisi neraca keuangan, ROTI mencatatkan total aset sebesar Rp 4,02 triliun pada akhir September 2024, atau meningkat 2,16% year to date (YTD). Utang juga naik 21,41% year-to-date menjadi Rp 1,88 triliun, sedangkan ekuitas menguap 10,31% year-to-date menjadi Rp 2,14 triliun.
Arus kas ROTI pada akhir September 2024 mencapai Rp643,96 miliar, turun 2,62% yo-y dari sebelumnya Rp661,29 miliar.
________________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel