Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencari dana hingga Rp 9 miliar melalui program penambahan modal dari penerbitan saham baru, penawaran hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau hak memesan efek terlebih dahulu. 

Emiten menara telekomunikasi itu berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya senilai Rp 9 triliun. 

Penerbitan saham baru akan dilakukan sesuai harga penawaran yang akan ditentukan dan diumumkan kemudian dalam prospektus PMHMETD dan akan dilakukan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di Indonesia. 

“Perusahaan bermaksud menggunakan dana hasil PMHMETD setelah dikurangi biaya siaran untuk melunasi pinjaman dan kebutuhan modal kerja Perusahaan dan/atau PT Profesional Telekomunikasi Indonesia,” jelas Manajemen TOWR, Rabu (18/09/2024). 

Protelindo merupakan anak usaha TOWR dan memiliki 99 persen saham perseroan. Pada kuartal I 2024, seluruh aset Protelindo tercatat sebelum dihapusbukukan sebesar Rp 48,69 triliun. 

Selain itu, rencana penerbitan saham TOWR untuk pembayaran kembali pinjaman dan kebutuhan modal kerja perseroan atau Protellino merupakan bagian dari upaya TOWR memperkuat struktur permodalan guna meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis.

Jika pemegang saham TOWR tidak menggunakan HMETD maka pemegang saham perseroan akan terdilusi.

Untuk melaksanakan rencana tersebut, TOWR akan menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 25 Oktober 2024 untuk menyetujui langkah PMHMETD.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel