Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara favorit Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) memutuskan membagikan dividen final sebesar USD 50 juta atau Rp 812,18 miliar pada tahun buku 2023.
ABMM memutuskan untuk membagikan dividen sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp 812 miliar pada tahun buku 2023. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 14 Juni 2024 dengan catatan tanggal 29 Mei 2024.
Dengan asumsi jumlah saham beredar saat ini sebanyak 2.753.165.000, maka dividen per saham sebesar Rp 294,93 per saham.
Harga penutupan saham hari ini adalah Rp 3.700 dengan imbal hasil dividen sebesar 0,79%.
Hasil keuangan ABMM menunjukkan total pendapatan kontrak pelanggan mencapai $1,49 miliar, naik 3,2% dari tahun ke tahun, dan margin laba bersih mencapai 19,36%, naik 18,67% dari tahun ke tahun.
Laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk adalah $289 juta, naik 7,07% dari tahun lalu sebesar $269,91 miliar. Sementara itu, total modal mencapai $758,93 juta, meningkat 22,9% dari sekitar $617,5 juta pada tahun 2022.
Presiden ABMM Achmad Ananda Djajanegara mengatakan, pencapaian luar biasa yang diraih Grup ABM tidak lepas dari kemampuan perseroan dalam mengantisipasi kondisi pasar global yang berfluktuasi. Hal ini disebabkan Grup ABM berhasil melampaui target yang ditetapkan sebagai respons terhadap kebutuhan pelanggan sepanjang tahun lalu.
Perusahaan investasi strategis dengan solusi pertambangan dan energi terintegrasi ini aktif merespons kondisi perekonomian yang dinamis dengan meningkatkan keunggulan di seluruh bidang operasinya melalui anak-anak perusahaannya.
“Keunggulan operasional selalu menjadi strategi inti perusahaan untuk memaksimalkan efisiensi dan menjaga efisiensi operasional dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan karyawan,” kata Ananda dalam keterangan resmi yang dirilis, Rabu (15 Mei 2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel.