Bisnis.com, JAKARTA — Penerbit pengelola portofolio data center Anthoni Salim PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) meraih pertumbuhan kinerja keuangan sebesar dua digit dari sisi pendapatan dan laba pada semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2024 yang dikutip Jumat (26/7/2024), DCII mencatatkan omzet sebesar Rp737,3 miliar pada semester I/2024. Pendapatan ini meningkat 16,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari Rp 632,8 miliar. 

Pendapatan tersebut disumbang oleh pendapatan jasa kolokasi senilai Rp690,46 miliar dan pendapatan lain-lain senilai Rp46,8 miliar. Sementara pendapatan pihak ketiga berdasarkan pelanggan mendominasi sebesar Rp 724,9 miliar pada semester I 2024. 

DCII pun tercatat menelan pendapatan sebesar Rp318,2 miliar. Beban pokok pendapatan ini meningkat 25,23% per tahun dari sebelumnya sebesar Rp 254,12 triliun. 

Meski beban pendapatan DCII meningkat, namun laba kotor DCII meningkat pada semester I 2024. DCII mencatatkan laba kotor sebesar Rp419,07 miliar atau meningkat 10,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp378,6 miliar. 

Alhasil, laba bersih DCII meningkat menjadi Rp 299,4 miliar pada semester I/2024. Laba bersih ini meningkat 23,64% year-on-year dari Rp 242,2 miliar. 

Peningkatan laba bersih tersebut juga menyebabkan laba per saham dasar DCII naik dari Rp 102 menjadi Rp 126. 

Per 30 Juni 2024, DCII menerima uang tunai dari pelanggan sebesar Rp728,9 miliar, dengan kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp446,5 miliar. Total aset DCII per 30 Juni 2024 berjumlah Rp3,93 triliun, meningkat dibandingkan 31 Desember 2023 yang tercatat Rp3,67 triliun.

Total liabilitas DCII turun tipis menjadi Rp1,42 triliun pada akhir Juni 2024, dari Rp1,460 miliar pada akhir Desember 2023. 

Sementara total ekuitas DCII meningkat menjadi Rp2,5 triliun pada akhir semester I/2024, dari Rp2,2 triliun pada akhir tahun 2023.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel