Bisnis.com, JAKARTA — Afiliasi penyiaran Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan penggunaan dana IPO sebesar Rp 8,07 triliun dari total dana IPO sebesar Rp 8,93 triliun.
Manajemen Bahan Baterai Merdeka menjelaskan penggunaan dana IPO ditujukan untuk 8 tujuan, sebagaimana tercantum dalam prospektus perseroan. Namun semua itu tidak tercapai sehingga menyisakan dana IPO sebesar Rp 861,91 miliar.
Lebih rinci, aliran belanja modal dari anak perusahaan MTI akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan proyek AIM I yang akan mulai berproduksi pada paruh kedua tahun 2023. MBMA telah menyetorkan dana sebesar Rp 749,50 miliar dari rencana sebesar Rp 804,13 miliar.
Kemudian, pembiayaan modal kerja ZHN yang akan digunakan untuk pembelian bahan baku dan kebutuhan lainnya hanya dialokasikan Rp624,41 miliar dari rencana sebesar Rp625,43 miliar.
Sementara itu, pembiayaan dari anak usaha SCM, SIP (HPAL 1A) ZHN untuk proyek pabrik konversi nikel matte di smelter RKEF ZHN telah selesai total sebesar Rp 1,11 triliun.
Dalam prospektus MBMA, aliran dana SCM sebesar Rp 536,08 miliar akan digunakan untuk belanja modal modal kerja, hingga Juni 2024, rencana tersebut sudah terealisasi sebesar Rp 401,72 miliar.
Sementara itu, rencana pinjaman SIP sebesar Rp714,78 miliar yang dimaksudkan untuk belanja modal terkait pembangunan HPAL 1a di IKIP tidak terealisasi sama sekali. Proyek ini merupakan bagian dari strategi bisnis MBM Group untuk lebih terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan, di masa depan, dalam rantai nilai baterai untuk kendaraan listrik.
Sedangkan alokasi penggunaan dana IPO MBMA terbesar adalah untuk pembayaran seluruh pokok utang yang timbul dari perjanjian pinjaman berjangka, yaitu sebesar 300.000.000 USD atau setara dengan Rp 4,46 triliun yang telah dibayar penuh oleh MDKA. dan ING Bank N.V., Cabang Singapura. (ING Bank), masing-masing sebesar USD 225.000.000 dan USD 75.000.000, melalui ING Bank sebagai agen.
Di pasar saham, MBMA menguat 0,79% atau 5 poin ke Rp 640 per saham pada penutupan Senin (15/7/2024). Harga tersebut turun dibandingkan harga IPO April 2023 sebesar Rp 795 per saham. Kapitalisasi pasar MBMA dipatok sebesar 69,12 triliun dengan PER 290,99 kali dan PBVR 2,86 kali.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel