Bisnis.com, JAKARTA – Semakin banyak pengusaha yang bergerak di sektor energi yang berupaya menghijaukan bisnisnya. Hal ini dicapai baik melalui restrukturisasi maupun divestasi aset-aset usaha yang memberikan kontribusi signifikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai di mata pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Pada saat yang sama, investor kini lebih memilih bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen sebagian besar negara di dunia untuk mengatasi perubahan iklim. Akibatnya, banyak investor yang mempertimbangkan aspek ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) sebelum memasuki pasar keuangan.

Beberapa perusahaan energi besar mulai berbenah satu per satu untuk memindahkan bisnis intinya keluar dari sektor energi yang “kotor”. Namun PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) sebelumnya mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran untuk mendivestasikan aset batubara termalnya di PT Adaro Andalan (AAI) milik Indonesia hingga sekitar $2,5 miliar. Adaro akan melakukan hal ini melalui mekanisme distribusi saham khusus dan akan segera membuka pencatatan saham perdana.