Bisnis.com, JAKARTA — Penerbit kontraktor pertambangan batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menyatakan akan membagikan dividen senilai $5 juta atau Rp 82,29 miliar (Rp 16.458 per kurs) kepada pemegang sahamnya. 

Direktur Delta Dunia Makmur, Dian Andyasuri mengatakan, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) yang digelar pada 21 Juni 2024, perseroan akan membagikan dividen tunai dengan total nilai 5 juta USD hingga tahun buku 2023. 

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar USD 5 juta untuk tahun buku 2023, tulis Dian dalam siaran pers Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26 Juni 2024). .

DOID sebelumnya menerbitkan dividen interim sebesar $5 juta, dibayarkan pada 22 Desember 2023.

Artinya, perusahaan akan membayar dividen tunai sebesar $10 juta kepada investor pada tahun fiskal 2023. Pembagian ini mewakili 27,7% dari laba bersih tahun 2023 sebesar $36,01 juta.

Dian melanjutkan, total tanggal ex dividen di pasar normal dan negosiasi DOID adalah 1 Juli 2024, dan tanggal ex dividen di pasar normal dan pasar negosiasi adalah 2 Juli 2024. 

Pada saat itu, tanggal pembagian dividen di pasar tunai adalah tanggal 3 Juli 2024 dan tanggal pembagian dividen di pasar tunai adalah tanggal 4 Juli 2024. Tanggal pencatatan bagi pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai adalah tanggal 3 Juli 2024. 

“Tanggal pembayaran dividen adalah 19 Juli 2024,” ujarnya.

Kinerja DOID

Sedangkan DOID meraup laba bersih setara USD 36,01 juta atau Rp 560,8 miliar (kurs BI Jisdor Rp 15.576 per dolar AS).

DOID mencatatkan pendapatan setara USD 1,83 miliar atau Rp 28,5 triliun pada tahun 2023 dalam laporan keuangannya. Pendapatan ini meningkat 18% dibandingkan tahun 2022, mencapai 1,55 miliar USD. Pimpinan DOID mengungkapkan pendapatan ini mencapai rekor tertinggi perusahaan.

Selain itu, DOID mengumumkan bahwa Delta Dunia Group mencapai rekor kinerja dalam penghapusan kelebihan beban, pendapatan, dan EBITDA sepanjang tahun 2023, melebihi target Grup pada tahun tersebut.

Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh penghapusan rekor kepadatan penduduk, yang meningkat sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya; Volume produksi di Indonesia meningkat 10% tahun ke tahun dan volume produksi di Australia meningkat 28% tahun ke tahun. Hal ini didukung oleh peningkatan keberhasilan yang signifikan dalam memenangkan sejumlah kontrak, termasuk tambang Saraji dan Burton milik BMA (BHP dan Mitsubishi Alliance) di Australia.

Manajemen juga menjelaskan, kinerja positif DOID disebabkan oleh keberhasilannya memenangkan sejumlah kontrak baru, rekam jejak yang baik dalam menghilangkan beban, strategi manajemen biaya yang agresif dan peningkatan Memperkuat diversifikasi ke batubara metalurgi yang saat ini menyumbang 19% terhadap pendapatan.

Peningkatan pendapatan DOID juga meningkatkan laba bersih DOID. Laba bersih DOID meningkat 26% dari USD 28,6 juta pada tahun 2022 menjadi USD 36,01 juta pada tahun 2023 atau setara dengan Rp 560,8 miliar pada tahun 2023.

Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri mengatakan transformasi strategis bauran produk perseroan bertujuan merespons transisi global menuju ekonomi rendah karbon. Menurut Dian, DOID saat ini sedang melakukan penyesuaian dengan penurunan permintaan batu bara termal.

“Kami diuntungkan oleh tingginya permintaan batu bara metalurgi yang masih menjadi bahan baku penting produksi baja,” kata Dian dalam keterangan resmi, Kamis (14 Maret 2024).

Transisi yang direncanakan ini merupakan landasan strategi diversifikasi DOID, yang telah memberikan hasil yang signifikan. Batubara metalurgi dan infrastruktur saat ini menyumbang 19% pendapatan DOID, dan DOID telah menetapkan tujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada batubara termal sebesar 50% pada tahun 2028.

“Kemajuan ini mencerminkan komitmen kami terhadap kinerja berkelanjutan dan pertumbuhan strategis,” ujarnya.

_______

Penafian: Tujuan berita ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA