Bisnis.com, Jakarta adalah penerbit Mini Market Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) membukukan kenaikan laba bersih pada semester I/2024 seiring menguatnya perusahaan milik konglomerat Joko Susanto ini. 

Merujuk Laporan Keuangan per 30 Juni 2024, AMRT meraih laba bersih sebesar Rp59,21 triliun pada Semester I/2024. Realisasi tersebut meningkat 10% dibandingkan laba bersih Alfamart semester 2023 sebesar Rp 53,83 triliun. 

Penghimpunannya berasal dari pendapatan pangan sebesar Rp 42,15 triliun dan pendapatan non pangan sebesar Rp 17,06 triliun. 

Laba bersih AMRT juga mencakup laba bersih pewaralaba 6 bulan pertama tahun 2024 sebesar Rp 10,85 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 18,34% dari total laba bersih AMRT yang tercatat sebesar Rp59,21 triliun. 

Dari sisi beban usaha, AMRT memiliki beban sebesar 46,44 triliun rupiah, beban penjualan dan distribusi sebesar 9,99 triliun rupiah, beban umum dan administrasi sebesar 1,02 triliun rupiah, dan beban lain-lain sebesar 48,15 miliar rupiah.

Selain itu, AMRT juga mengeluarkan biaya keuangan sebesar Rp60,96 miliar dan biaya pajak final sebesar Rp28,54 miliar. 

Pertumbuhan yang tinggi dan biaya yang terkendali memberikan dampak positif terhadap laba Alfamart. 

Pada semester I/2024, laba periode berjalan AMRT yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 11,25% (YoY) dari Rp1,61 triliun menjadi Rp1,79 triliun. Realisasi tersebut mencerminkan margin laba bersih sebesar 3,02%. 

Diposting oleh Presiden Alfamart Anggara Hans Pravira mengatakan perseroan berencana meningkatkan produktivitas penjualan melalui inisiatif layanan omnichannel.

“Jadi tidak hanya belanja fisik saja yang datang ke toko, tapi belanja online juga bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi bernama Alfagift,” ujarnya saat paparan publik di Menara Alfa, Tangerang, Kamis (16/5/2024).

Ia mengatakan, platform digital akan menjadi salah satu strategi AMRT untuk meningkatkan kinerja penjualan ke depan. Selain itu, Alfagift juga memberikan gratis ongkos kirim atau pengiriman hingga setidaknya akhir tahun.

Dalam rencana tersebut, AMRT mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,5 triliun pada tahun ini. Perseroan berkomitmen belanja modal sebesar Rp 1 triliun hingga kuartal I 2024.

Tahun ini, Sekretaris Perusahaan AMRT Tomin Widian mengaku optimistis mampu meraih kinerja lebih baik. Menurut dia, stabilitas perekonomian dan pertumbuhan pendapatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan daya beli konsumen. 

“Hal ini dapat merangsang permintaan terhadap bisnis inti perusahaan, barang ritel, termasuk kebutuhan pokok konsumen,” tutupnya. 

Analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah dalam risetnya mengatakan AMRT berpotensi melanjutkan tren pertumbuhan pendapatan positif di tahun 2024. Tahun ini, penerbit yang mengoperasikan Alfamart ini diperkirakan menghasilkan Rp 120,97 triliun, naik dari Rp 106,94 triliun. 

Pertumbuhan tersebut didorong oleh pembukaan cabang baru dengan target 1.000 cabang pada tahun 2024, sehingga AMRT berpotensi memiliki total 23.310 cabang pada akhir tahun ini. 

Selain itu, Edo juga menyoroti langkah AMRT yang membuka pusat distribusi baru di luar Jawa di Gorontalo dan Palopo untuk menstabilkan biaya distribusi. Langkah AMRT yang menargetkan ekspansi di pasar internasional, khususnya di Filipina, dan menjajaki peluang di negara lain juga disebut bisa menjadi katalis positif. 

“Perluasan pusat distribusi baru akan mendukung pertumbuhan penjualan same-store sales growth (SSSG) yang berkelanjutan,” tambahnya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA