Bisnis.com, JAKARTA – Startup Neuralink milik Elon Musk berhasil menanamkan perangkat chip otak yang dirancang untuk memberikan kemampuan bagi penderita lumpuh untuk menggunakan perangkat digital hanya dengan menggunakan pikirannya, pada pasien kedua.

Seperti dilansir Reuters, Senin (5 Mei 2024), Neuralink saat ini sedang menguji perangkatnya dengan tujuan membantu penderita cedera tulang belakang. Perangkat ini memungkinkan pasien pertama untuk bermain video game, menjelajahi internet, memposting ke jejaring sosial, dan menggerakkan kursor di laptop.

Musk membagikan sedikit rincian tentang peserta kedua kecuali mengatakan bahwa orang tersebut menderita cedera tulang belakang yang sama dengan pasien pertama, yang lumpuh karena kecelakaan menyelam.

Musk mengatakan 400 elektroda yang ditanam di otak pasien bekerja dua kali. Neuralink mengklaim implan tersebut menggunakan 1.024 elektroda.

“Saya tidak ingin mengutuk, tapi tampaknya implan kedua berjalan sangat baik,” kata Musk kepada pembawa acara podcast Lex Fridman. “Ada banyak sinyal, banyak elektroda. Ini bekerja dengan sangat baik.”

Musk tidak mengumumkan kapan Neuralink melakukan operasi pada pasien kedua. Musk berharap Neuralink dapat memberikan implan kepada delapan pasien lagi tahun ini sebagai bagian dari uji klinis.

Pasien pertama Noland Arbaugh juga diwawancarai di podcast. Sebelum Arbaugh menerima implan pada bulan Januari, dia menggunakan komputer dengan menggunakan tongkat di mulutnya untuk mengetuk layar perangkat tablet.

Arbaugh mengatakan dengan implan tersebut, dia kini dapat memikirkan apa yang dia inginkan terjadi di layar komputernya dan perangkat tersebut akan mewujudkannya. Arbaugh mengatakan perangkat ini memberi mereka kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada perawat.

Arbaugh awalnya menghadapi masalah setelah operasi ketika kawat kecil di implan tertarik, menyebabkan elektroda yang dapat mengukur sinyal otak jatuh.

Neuralink mengatakan dapat mengembalikan kemampuan Arbaugh untuk memantau sinyal otak dengan melakukan perubahan termasuk membuat algoritma lebih sensitif.

Sementara itu, Arbaugh memperbaiki rekor dunia sebelumnya untuk kecepatan dia mengendalikan kursor hanya dengan menggunakan pikirannya.

Lebih lanjut, Musk juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan kandidat Partai Republik Donald Trump, yang dia dukung dalam pemilihan presiden AS, tentang pembentukan komite untuk meningkatkan “efisiensi pemerintah” melalui pengurangan peraturan bisnis dan akan bersedia untuk berpartisipasi. Menurutnya, peraturan AS menghambat inovasi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel