Bisnis.com, Jakarta – Emiten Grup Pertamina PT Elnusa Tbk. (ELSA) telah menyelesaikan banyak aktivitas seismik untuk kegiatan eksplorasi migas hingga pertengahan tahun 2024. Gempa tersebut berdampak pada wilayah Rokan Hilir, Karawang, Bone, dan Seram Bagian Timur. 

Sejak tahun 1986, Ilanoosa telah melakukan berbagai aktivitas seismik untuk eksplorasi minyak dan gas, antara lain survei seismik darat, survei seismik air tawar dan zona transisi, survei seismik lepas pantai, serta survei geofisika dan geoteknik lepas pantai. 

“Tidak hanya di Indonesia, kami sudah masuk ke berbagai negara seperti Brunei, Myanmar, Vietnam, dan India yang tentunya memperkuat portofolio dan kapabilitas Alinsa untuk karya penelitian seismik ini,” kata Bakhtiyar Surya, Presiden Alinsa dalam siaran persnya, Minggu (4 / 8/2024). 

Bachtiar mengatakan hingga tahun 2024, Elnusa akan terus aktif mendukung aktivitas seismik di berbagai wilayah kerja minyak dan gas (WK) di seluruh Indonesia. 

Tercatat banyak proyek seismik 3D yang dikerjakan Alanis pada tahun ini, seperti aktivitas seismik darat 3D Balam Tenggara di Rokan Hilir, Riau; Akuisisi data seismik Capo 3D di Krawang, Jawa Barat; Survei seismik Marine 3D Bone Sensing di Kabupaten Bone dan Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan dan Seram Tenggara (SE) di perairan wilayah Seram Bagian Timur, Maluku. 

“Aktivitas Alinsa sangat beragam untuk aktivitas seismik tahun 2024, yaitu aktivitas seismik 3D di wilayah darat dan laut. Lokasinya tersebar luas di Sumatera, Jawa, Sulawesi Selatan, dan Maluku hingga perairan laut,” kata Bachiar.

Hal ini, kata Bachtiar, menunjukkan kemampuan Alinsa yang kuat di seluruh wilayah dan wilayah di bidang kegempaan.

Untuk aktivitas seismik lahan 3D Balam Tenggara, pekerjaan seismik dimulai pada tahun 2023 dan berhasil diselesaikan pada tanggal 4 April 2024. 

Dari sekitar 16.742 titik tembak seluas 303 kilometer persegi di tiga kecamatan dan 12 desa, kegiatan seismik 3D berhasil diselesaikan tanpa kecelakaan, total 1.453.520 jam kerja aman.

Dari Karawang, Alanis juga menyelesaikan akuisisi data seismik Capo 3D untuk PT Pertamina EP Zona 7 pada 23 Maret 2024, enam bulan lebih cepat dari jadwal. 

Ilnosa mampu menyelesaikan operasi akuisisi data seismik 3D dengan 25.356 titik tembak seluas 501 kilometer persegi, 19 kecamatan dan 131 desa di Wilayah Kuruwang dengan jam kerja aman sebanyak 1.759.900 jam kerja. 

Menuju wilayah timur Indonesia, pada akhir Juni 2024, Alensa juga berhasil menyelesaikan kegiatan survei seismik 3D di lepas pantai Bon dan SE Seram. 

Kegiatan survei seismik yang tergabung dalam Kontrak Karya Khusus (KKP) PHE Jambi Merang di area terbuka menggunakan kapal seismik HYSY 760 dan empat kapal pendukung. 

Investigasi seismik dilakukan dengan menggunakan metode akuisisi seismik komprehensif streamer laut 3D 4×8.500 m.

Tercatat, survei seismik Boon 3D seluas 821 kilometer persegi di perairan Kabupaten Boon selesai dalam waktu 26 hari, lebih cepat 11 hari dari target. 

Selain itu, survei 3D SE Seram di perairan laut wilayah Seram Bagian Timur seluas 700 kilometer persegi dapat diselesaikan dalam waktu 59 hari, lebih cepat 15 hari dari target yang ditetapkan.

“Proyek survei seismik 3D Boon dan S. Seram sangat penting untuk membuka wilayah baru kegiatan eksplorasi migas di wilayah timur Indonesia yang masih memiliki potensi besar,” ujarnya. 

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel