Bisnis.com, JAKARTA – Distributor Pertamina Grup, PT Elnusa Tbk. ( ELSA ) telah menandatangani dua kontrak minyak dan gas jangka panjang baru untuk meningkatkan profitabilitas. 

Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menjelaskan, kedua kontrak tersebut meliputi operasi pengeboran di sektor migas, kontraktor Sumatera Tenggara (OSES) PT Pertamina Hulu Energi OSES dan PT Medco Energi International Tbk. (MEDC).

“Untuk operasional pemboran di OSES, kami telah mendapatkan kontrak dengan Pertamina Drilling Services di wilayah kerja PHE OSES selama 3 hingga 5 tahun,” kata Bachtiyar kepada Bisnis, Selasa (27/8/2024). 

Selain itu, Pak Bachtiyar menambahkan bahwa proyek-proyek menjanjikan di sektor minyak dan gas di bawah pengawasan MEDC telah tercipta dalam 5 tahun ke depan. 

Ia menegaskan, beberapa kontrak jangka panjang akan mendukung upaya perseroan meningkatkan pendapatan dan profitabilitas pada periode mendatang. ELSA mematok target laba perseroan sebesar Rp1 triliun pada tahun depan.

Untuk gempa, kami sekarang sudah sepakat dengan Medco untuk lima tahun ke depan, ujarnya.

Sementara itu, Elnusa melaporkan laba sebesar Rp443 miliar pada semester I-2024, meningkat 77% year-on-year. 

Perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan operasional tahunan sebesar 8% menjadi Rp 6,3 triliun pada semester pertama tahun ini.

Sektor distribusi tenaga listrik dan transportasi menyumbang 50%, jasa hulu minyak dan gas 41%, dan jasa utilitas 9% dari investasi bisnis gabungan. 

Sementara itu, kontribusi migas lepas pantai meningkat sebesar 9% dari 32% pada tahun lalu.

Selain itu, total aset meningkat dari Rp 200,2 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp 10,5 triliun pada Juni 2024, 2024.

Peningkatan aset dan liabilitas sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis. Oleh karena itu, Elnusa mencatatkan kenaikan sebesar Rp 4,6 triliun pada Juni 2024 dibandingkan kenaikan awal sebesar Rp 4,1 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Pendapatan sektor hulu migas terdongkrak dengan selesainya beberapa proyek seismik lebih cepat dari perkiraan semula.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel